TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat ada beberapa karakteristik pasar sehingga berpengaruh pada proses penertiban. Saat ini pemerintah memang sedang gencar "bersih-bersih" pasar. Seperti di Pasar Tanah Abang, Jatinegara, dan Pasar Minggu.
1. PASAR TANAH ABANG
"Untuk di Tanah Abang, kendalanya adalah pengelola lebih dari satu," kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono pada Rabu, 5 Juni 2013, di Balai Kota. Dengan demikian, dia melanjutkan, perlu komunikasi ekstra dengan para pengelola.
Pristono memberi contoh saat pemerintah meminta adanya lahan parkir di dalam pasar yang hingga sekarang belum terpenuhi. Dia menilai sikap pengelola tidak kooperatif. Pun ketika meminta disediakan tempat untuk pedagang kaki lima.
2. PASAR MINGGU
Kemudian Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang, menurut Pristono, bermasalah dengan keberadaan pedagang malam. Yaitu mereka yang berdagang antara pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB keesokan harinya.
Beberapa waktu lalu, pedagang di kawasan ini sudah dirapikan. Mereka dipindahkan ke lokasi binaan yang ada di belakang Pasar Minggu. "Nah, ini yang malam juga akan kami atur," kata Pristono.
Menurut dia, para pedagang malam ini akan dimasukkan ke terminal. Dengan catatan, hanya di sebagian kecil area terminal dan dibatasi jam dagangnya. Hanya sampai pukul 05.00 WIB.
3. PASAR JATINEGARA
Para pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, juga banyak berhamburan di pinggir jalan. Untuk kawasan ini, Pristono melirik Pusat Grosir Jatinegara. Rencananya, pemerintah akan meminta pengelola gedung untuk membuka akses tempat parkir enam lantai di pusat belanja ini. Selain itu, para pedagang yang ada di sekitar Pasar Jatinegara akan dibawa masuk.
"Tapi mereka hanya di halaman Grosir Jatinegara, tidak sampai menyewa kios di dalam," katanya. Dengan demikian, kawasan yang berdekatan dengan stasiun dan terminal ini diharapkan lebih tertib.
Pemerintah juga menggandeng institusi kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia untuk membantu "bersih-bersih" kawasan pasar. "Jadi, kalau ada oknum yang ikut-ikut, bisa ditangkap," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Selain itu, keikutsertaan dua institusi tersebut juga untuk meminimalisasi gangguan preman. Kawasan pasar akhir-akhir ini menjadi sorotan. Alasannya, tempat perbelanjaan tradisional ini juga kerap menjadi titik kemacetan.
Sumber
1. PASAR TANAH ABANG
Spoiler for :
"Untuk di Tanah Abang, kendalanya adalah pengelola lebih dari satu," kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono pada Rabu, 5 Juni 2013, di Balai Kota. Dengan demikian, dia melanjutkan, perlu komunikasi ekstra dengan para pengelola.
Pristono memberi contoh saat pemerintah meminta adanya lahan parkir di dalam pasar yang hingga sekarang belum terpenuhi. Dia menilai sikap pengelola tidak kooperatif. Pun ketika meminta disediakan tempat untuk pedagang kaki lima.
2. PASAR MINGGU
Spoiler for :
Kemudian Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang, menurut Pristono, bermasalah dengan keberadaan pedagang malam. Yaitu mereka yang berdagang antara pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB keesokan harinya.
Beberapa waktu lalu, pedagang di kawasan ini sudah dirapikan. Mereka dipindahkan ke lokasi binaan yang ada di belakang Pasar Minggu. "Nah, ini yang malam juga akan kami atur," kata Pristono.
Menurut dia, para pedagang malam ini akan dimasukkan ke terminal. Dengan catatan, hanya di sebagian kecil area terminal dan dibatasi jam dagangnya. Hanya sampai pukul 05.00 WIB.
3. PASAR JATINEGARA
Spoiler for :
Para pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, juga banyak berhamburan di pinggir jalan. Untuk kawasan ini, Pristono melirik Pusat Grosir Jatinegara. Rencananya, pemerintah akan meminta pengelola gedung untuk membuka akses tempat parkir enam lantai di pusat belanja ini. Selain itu, para pedagang yang ada di sekitar Pasar Jatinegara akan dibawa masuk.
"Tapi mereka hanya di halaman Grosir Jatinegara, tidak sampai menyewa kios di dalam," katanya. Dengan demikian, kawasan yang berdekatan dengan stasiun dan terminal ini diharapkan lebih tertib.
Pemerintah juga menggandeng institusi kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia untuk membantu "bersih-bersih" kawasan pasar. "Jadi, kalau ada oknum yang ikut-ikut, bisa ditangkap," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Selain itu, keikutsertaan dua institusi tersebut juga untuk meminimalisasi gangguan preman. Kawasan pasar akhir-akhir ini menjadi sorotan. Alasannya, tempat perbelanjaan tradisional ini juga kerap menjadi titik kemacetan.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar