Perusakan fasilitas negara merupakan masalah sosial yang perlu ditanggapi serius, melempar batu kearah kaca kereta api commuter line yang tengah melintas di sepanjang rel lintasan Stasiun Depok serta lintasan Stasiun Serpong merupakan konflik sosial yang dihadapi oleh PT. KAI. Hal serupa juga terjadi disekitar lokasi Bandara Soekarno Hatta bukan batu yang dilempar akan tetapi ada beberapa warga yang bermain layang-layangan dan merupakan kasus serius yang harus ditangani. Selain merugikan juga telah mencederai sejumlah penumpang kereta api, sementara kasus bermain layangan adalah berbahaya bagi penerbangan, baik pesawat yang akan mendarat ataupun pesawat yang akan lepas landas karena masih dalam jarak yang rendah sehingga berbahaya bagi pesawat dan penumpang.
Contoh kasus diatas merupakan sebagian dari banyak kasus yang memerlukan penanganan dan peran komunikasi publik sehingga tercapainya pemahaman dan kesamaan makna bagi masyarakat dengan tujuan untuk meredam bahkan menghilangkan sikap negative masyarakat tersebut merupakan tujuan dari komunikasi publik.
Paparan singkat kasus tersebut diatas adalah pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan Drs. Bambang S. Ervan. MSc selaku pembicara utama pada kegiatan dialog yang melibatkan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) yang mengambil tema “Peran Komunikasi Publik Dalam Penyelenggaraan Transportasi” Padahari Kamis, 11 April 2013 bertempat di Hotel Santika..
Kegiatan dibuka oleh Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) DR. Suprawito. MSi dilanjutkan dengan pemaparan dan sesi tanya yang menampilkan 2 pembicara utama yakni Kepala Pusat Komunikasi Publik Drs.Bambang S. Ervan. MSc dan Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi.
Sementara itu dalam pemaparannya Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi mengingatkan dan mengulang kembali akan tugas pokok dan fungsi Pusat Komunikasi Publik yakni melayani Publik dengan Komunikasi dan Informasi. Dimana beliau menyatakan bahwa Komunikasi adalah berfungsi sebagai alat dan sarana, sementara Informasia dalah sebagai bahan dan Isinya. Sehingga dengan kata lain fungsi seorang humas pemerintah atau government public relations antara lain mengetahui sedikit informasi dari sekian banyak data dan bahan informasi kemudian menyampaikannya kepada publik tanpa harus memberikan penjelasan teknis dan detail yang dimiliki oleh Direktorat Teknis. Kemudian dalam pemaparannya Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi juga memberikan penjelasan seputar teori “Empat ModelKomunikasi Publik” yakni:
Model Tujuan Sifat
1. PressAgentry/Publicity Propaganda Menonjol-nonjolkan apa saja
yang dianggapbaik oleh Institusi
2. Public Information Disemination Menyebarluaskaninformasi
ofInformation yang dianggap penting oleh Institusi
3. Two Way Asymetric Scientific Melayani Informasi yang
Persuasion di anggap penting oleh Publik
4. Two Way Symetric Mutual Melayani Informasi Secara
Understanding Dialogis
Dari teori “EmpatModel Komunikasi Publik” diatas Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi menjelaskan bahwasanya bentuk komunikasi ideal serta paling banyak digunakan pada unit kerja Humas Pemerintah adalah model nomor 3 “Two Way Asymetric” yaitu melayani informasi yang dianggap penting oleh publik.
Manfaat Kegiatan
Target tujuan dan manfaat dari kegiatan Dialog dengan ISKIantara lain:
1. Kementerian Perhubungan akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai sektor perhubungan sebagai dampak jaringan komunikasi dengan segenap pemangku kepentingan (stakeholders) transportasi.
2. Kementerian Perhubungan akan memperoleh feedback dari segenap pemangku kepentingan mengenai penyelenggaraan perhubungan sehingga dapat menjadi masukan dalam penyusunan atau implementasi kebijakan. (Puskom/Nazilul Hamidi)
ISKI.1.jpgISKI.2.jpgISKI.3.jpgISKI.4.jpgISKI.5.jpg
Contoh kasus diatas merupakan sebagian dari banyak kasus yang memerlukan penanganan dan peran komunikasi publik sehingga tercapainya pemahaman dan kesamaan makna bagi masyarakat dengan tujuan untuk meredam bahkan menghilangkan sikap negative masyarakat tersebut merupakan tujuan dari komunikasi publik.
Paparan singkat kasus tersebut diatas adalah pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan Drs. Bambang S. Ervan. MSc selaku pembicara utama pada kegiatan dialog yang melibatkan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) yang mengambil tema “Peran Komunikasi Publik Dalam Penyelenggaraan Transportasi” Padahari Kamis, 11 April 2013 bertempat di Hotel Santika..
Kegiatan dibuka oleh Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) DR. Suprawito. MSi dilanjutkan dengan pemaparan dan sesi tanya yang menampilkan 2 pembicara utama yakni Kepala Pusat Komunikasi Publik Drs.Bambang S. Ervan. MSc dan Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi.
Sementara itu dalam pemaparannya Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi mengingatkan dan mengulang kembali akan tugas pokok dan fungsi Pusat Komunikasi Publik yakni melayani Publik dengan Komunikasi dan Informasi. Dimana beliau menyatakan bahwa Komunikasi adalah berfungsi sebagai alat dan sarana, sementara Informasia dalah sebagai bahan dan Isinya. Sehingga dengan kata lain fungsi seorang humas pemerintah atau government public relations antara lain mengetahui sedikit informasi dari sekian banyak data dan bahan informasi kemudian menyampaikannya kepada publik tanpa harus memberikan penjelasan teknis dan detail yang dimiliki oleh Direktorat Teknis. Kemudian dalam pemaparannya Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi juga memberikan penjelasan seputar teori “Empat ModelKomunikasi Publik” yakni:
Model Tujuan Sifat
1. PressAgentry/Publicity Propaganda Menonjol-nonjolkan apa saja
yang dianggapbaik oleh Institusi
2. Public Information Disemination Menyebarluaskaninformasi
ofInformation yang dianggap penting oleh Institusi
3. Two Way Asymetric Scientific Melayani Informasi yang
Persuasion di anggap penting oleh Publik
4. Two Way Symetric Mutual Melayani Informasi Secara
Understanding Dialogis
Dari teori “EmpatModel Komunikasi Publik” diatas Prof. DR. Ibnu Hamad. MSi menjelaskan bahwasanya bentuk komunikasi ideal serta paling banyak digunakan pada unit kerja Humas Pemerintah adalah model nomor 3 “Two Way Asymetric” yaitu melayani informasi yang dianggap penting oleh publik.
Manfaat Kegiatan
Target tujuan dan manfaat dari kegiatan Dialog dengan ISKIantara lain:
1. Kementerian Perhubungan akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai sektor perhubungan sebagai dampak jaringan komunikasi dengan segenap pemangku kepentingan (stakeholders) transportasi.
2. Kementerian Perhubungan akan memperoleh feedback dari segenap pemangku kepentingan mengenai penyelenggaraan perhubungan sehingga dapat menjadi masukan dalam penyusunan atau implementasi kebijakan. (Puskom/Nazilul Hamidi)
ISKI.1.jpgISKI.2.jpgISKI.3.jpgISKI.4.jpgISKI.5.jpg
Attached Images
ISKI.1.jpg
(62.9 KB)
ISKI.2.jpg
(55.5 KB)
ISKI.3.jpg
(48.2 KB)
ISKI.4.jpg
(11.4 KB)
ISKI.5.jpg
(13.0 KB)
0 komentar:
Posting Komentar