PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJA
Lanjutan dari artikel Penggunaan Metode atau Model Pembelajaran | Bagian 1.
5. Ceramah
Model/Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran secara lisan. Metode ini sampai saat ini merupakan metode yang efektif masih dijalan oleh guru terhadap siswa didiknya. Metode ini murah dan mudah tanpa memerlukan media peralatan pendukung dan memerlukan persiapan yang rumit. Penyajian materi dalam ceramah dapat diatur penekanan inti pelajarannya tergantung keinginan dan tujuan yang dikandung. Metode ceramah mempunyai kekurangan, yaitu dalam memberikan ceramah hanya terjadi komunikasi satu arah. Dalam metode ceramah tidak terdapatnya umpan balik dalam memberikan tanggapan atau memberikan kesempatan dalam pembahasan secara mendalam, kurangya daya serap anak dalam memahami pengetahuan karena tidak cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil. Agar dalam metode ceramah berhasil maka harus diperhatikan:
Model/Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran secara lisan. Metode ini sampai saat ini merupakan metode yang efektif masih dijalan oleh guru terhadap siswa didiknya. Metode ini murah dan mudah tanpa memerlukan media peralatan pendukung dan memerlukan persiapan yang rumit. Penyajian materi dalam ceramah dapat diatur penekanan inti pelajarannya tergantung keinginan dan tujuan yang dikandung. Metode ceramah mempunyai kekurangan, yaitu dalam memberikan ceramah hanya terjadi komunikasi satu arah. Dalam metode ceramah tidak terdapatnya umpan balik dalam memberikan tanggapan atau memberikan kesempatan dalam pembahasan secara mendalam, kurangya daya serap anak dalam memahami pengetahuan karena tidak cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil. Agar dalam metode ceramah berhasil maka harus diperhatikan:
- metode ceramah digunakan jika jumlah peserta didik cukup banyak;
- metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru;
- metode ceramah dipakai apabila peserta didik telah mampu menerima informasi melalui kata-kata;
- sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat-alat visual lainnya; dan
- sebelum ceramah dimulai sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah. (Syaiful 2007).
Oleh karena itu, seorang guru sangat penting sekali
menjelaskan maksud dan tujuan dari materi yang akan disampaikannya.
Hal ini dapat memberikan motivasi anak didik dalam meyerap informasi. Kemudian menyampaikan isi dari pokok permasalahan yang akan dibahas untuk memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang dipelajarinya. Caranya dengan melontarkan pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
Hal ini dapat memberikan motivasi anak didik dalam meyerap informasi. Kemudian menyampaikan isi dari pokok permasalahan yang akan dibahas untuk memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang dipelajarinya. Caranya dengan melontarkan pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
Langkah berikutnya adalah
menyediakan mata pelajaran baru dengan memikirkan faktor-faktor sebagai
berikut :
- Perhatian anak didik harus tetap di fokuskan
- Menyampaikan pelajaran secara terstruktur
- Aktifi tas belajar diciptakan secara beragam dengan suasana belajar yang menyenangkan yang tetap memberi kesempatan untuk berpikir dan bersikap
- Dengan mengulang bahan materi pelajaran dengan cara mengetahui respon dari peserta didik
- Menumbuhkan semangat belajar selama ceramah itu berlangsung.
- Pemilihan media pelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
Langkah berikutnya dalam mengakhiri ceramah yaitu:
- guru mengambil keimpulan dari semua mata pelajaran yang telah diberikan yang kemudian siswa diharapkan menyampaikan tanggapan terhadap materi pelajaran.
- Kemudian mengevaluasi secara konprehensif untuk mengukur perubahan tingkah laku.
6. Questioner
Model/Metode tanya jawab umumnya metode yang mengarahkan metode belajar dengan cara teknik bertanya. Pertanyaan merupakan stimulasi dari siswa untuk berpikir dan menuangkannya melalui kata-kata dalam bentuk pertanyaan. Hal ini dapat membangkitkan motivasi peserta didik dalam menemukan jalan keluar yang tepat dan memuaskan.
Model/Metode tanya jawab umumnya metode yang mengarahkan metode belajar dengan cara teknik bertanya. Pertanyaan merupakan stimulasi dari siswa untuk berpikir dan menuangkannya melalui kata-kata dalam bentuk pertanyaan. Hal ini dapat membangkitkan motivasi peserta didik dalam menemukan jalan keluar yang tepat dan memuaskan.
Proses yang harus dilakukan
adalah dengan cara membaca literatur meneliti, atau diskusi. Membaca
literatur dari berbagai sumber merupakan salah satu teknik untuk menemukan
jawaban. Penelitian di lapangan maupun di tempat-tempat sumber
belajar merupakan faktor pendukung dalam menemukan jawaban. Bila hal
tersebut telah dilakukan oleh peserta didik maka seorang guru telah
berhasil menciptakan suasana belajar yang kondusif. Namun metode
pertanyaan ini ada yang baik dan ada yang jelek. Menurut Syaiful (2007)
pertanyaan baik di tandai: (1) adanya respon dari peserta didik untuk menjawabnya.
Apabila jawaban sulit ditemukan, peserta didik tidak putus semangat
untuk mencarinya dari berbagai sumber, seperti membaca informasi
dari buku, surat kabar atau majalah jadi pertanyaan yang baik
harus menumbuhkan respon dalam mencari dan menemukan jawaban yang
tepat. (2) adanya rasa tidak puas atas pertanyaan yang diberikan. Dorongan
yang menumbuhkannya adalah persaingan di antara mereka untuk memperoleh
pujian dan nilai yang baik. (3) ada pertanyaan yang tidak terlampau
menghendaki jawaban ya atau bukan. (4) pertanyaan yang jelas dan mudah
dipahami maksudnya dengan pemakaian bahasa yang sederhana,
singkat, dan padat.
Pertanyaan tersebut harus
mempunyai makna maksudnya:
(1) dapat membangkitkan aktivitas kegiatan belajar yang sesungguhnya; dan (2) dapat membentuk pengetahuaan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar pertanyaan yang baik bergantung pada: (1) cara seseorang atau guru bertanya pada para siswanya menegenai hal pelajaran; (2) sikap seorang guru mengajukan pertanyaan adalah dsikap yang edukatif; dan (3) cara memberi giliran dalam menjawab pertanyaan mengacu pada asas keadilan dan demokrasi.
(1) dapat membangkitkan aktivitas kegiatan belajar yang sesungguhnya; dan (2) dapat membentuk pengetahuaan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar pertanyaan yang baik bergantung pada: (1) cara seseorang atau guru bertanya pada para siswanya menegenai hal pelajaran; (2) sikap seorang guru mengajukan pertanyaan adalah dsikap yang edukatif; dan (3) cara memberi giliran dalam menjawab pertanyaan mengacu pada asas keadilan dan demokrasi.
Cara mengajukan pertanyaan banyak
ragamnya antara lain: (1) dengan memberikan pengarahan ulang,(2) dengan memberikan bimbingan
untuk memberikan jawaban . Contohnya adalah ketika seorang guru mengajukan
pertanyaan dan kemudian guru tersebut mengalihkan pada peserta lainnya
untuk dikomentari. Seperti:
Guru : Deni, apa yang terjadi
apabila seekor harimau tidak diberi makan dalam waktu sebulan ?
Deni : Mati, pak guru.
Guru : Asep, apakah kamu sependapat dengan jawaban deni ?
Deni : Mati, pak guru.
Guru : Asep, apakah kamu sependapat dengan jawaban deni ?
Atau bisa dengan teknik bertanya
dengan kalimat lain,
bagaimana Asep apakah kamu setuju dengan pendapat Deni ?
bagaimana Asep apakah kamu setuju dengan pendapat Deni ?
Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan
yang memerlukan waktu, tetapi merupakan dalam bentuk penyamaan persepsi
bersama mengenai pokok dari pertannyaan. Yaitu mencari jawaban
yang diharapkan yang dapat mengembangkan kreativitas siswa didik.
7. Darmawisata
Model/Metode Darmawisata adalah metode yang dilakukan oleh para peserta didik dalam bentuk pengalaman-pengalaman secara langsung dilapangan yang bisa dilihat, diamati, dan dianalisa. Merupakan metode belajar-mengajar di bawah pengawasan dan bimbingan guru untuk mengunjungi suatu tempat tertentu dalam rangka belajar. Nilai dalam metode darmawisata adalah banyak yang bersifat non akademis, yaitu banyak unsur refresing dibandingkan dengan unsur pendidikannya. Seperti kunjungan darmawisata ke situs-situs bersejarah, benda-benda purbakala, museum-museum, dan lain-lain. Metode darmawisata mempunyai kebaikannya, yaitu peserta didik dapat mengamati suatu benda secara langsung. Siswa mempunyai persepsi sendiri terhadap sesuatu yang dilihatnya, didengarnya maupun dirabanya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkompeten mengenai apa yang dilihatnya, anak didik dapat mempelajari sesuatu dengan konprehensif dan integral. Kelemahan dari metode ini adalah memerlukan persiapan biaya dan perencanaan yang matang dengan banyak melibatkan banyak pihak unsur hiburan akan menjadi lebih dominan dibanding dengan keseriusan dalam pembelajaran dan rawan terhadap resiko kecelakaan. Hal ini akan mengakibatkan kekhawatiran semua pihak, yang pada akhirnya proses pembelajaraan tidak akan fokus. Faktor lokasi yang jauh dari sekolah merupakan faktor yang menghambat kelancaran rencana belajar.
Model/Metode Darmawisata adalah metode yang dilakukan oleh para peserta didik dalam bentuk pengalaman-pengalaman secara langsung dilapangan yang bisa dilihat, diamati, dan dianalisa. Merupakan metode belajar-mengajar di bawah pengawasan dan bimbingan guru untuk mengunjungi suatu tempat tertentu dalam rangka belajar. Nilai dalam metode darmawisata adalah banyak yang bersifat non akademis, yaitu banyak unsur refresing dibandingkan dengan unsur pendidikannya. Seperti kunjungan darmawisata ke situs-situs bersejarah, benda-benda purbakala, museum-museum, dan lain-lain. Metode darmawisata mempunyai kebaikannya, yaitu peserta didik dapat mengamati suatu benda secara langsung. Siswa mempunyai persepsi sendiri terhadap sesuatu yang dilihatnya, didengarnya maupun dirabanya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkompeten mengenai apa yang dilihatnya, anak didik dapat mempelajari sesuatu dengan konprehensif dan integral. Kelemahan dari metode ini adalah memerlukan persiapan biaya dan perencanaan yang matang dengan banyak melibatkan banyak pihak unsur hiburan akan menjadi lebih dominan dibanding dengan keseriusan dalam pembelajaran dan rawan terhadap resiko kecelakaan. Hal ini akan mengakibatkan kekhawatiran semua pihak, yang pada akhirnya proses pembelajaraan tidak akan fokus. Faktor lokasi yang jauh dari sekolah merupakan faktor yang menghambat kelancaran rencana belajar.
Dalam mensiasatinya yaitu dengan
merumuskan tujuan yang matang dan jelas. Pembagian tugas-tugas di antara
guru ketika perencanaan, pelaksanaan, maupun ketika akhir
dalam perjalanan serta melakukan pertimbangan dengan
menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang terburuk atau
resiko-resiko yang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar