Siapa bilang film animasi hanya menjadi tontonan anak kecil. Awam Roisa,
misalnya yang gemar menonton kartun Yu-Gi-Oh. Tidak hanya sekadar
menjadi penggemar, film tersebut dijadikannya sebagai sumber inspirasi
untuk menciptakan media pembelajaran sejarah yang kreatif.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Yu-Gi-Oh untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah pada Materi Indonesia Masa Islam di Kelas X IPS SMA” sebagai skripsi. Selain menyandang gelar sarjana, Awam juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54.
"Kartu Yu-Gi-Oh tidak sekadar permainan biasa, akan tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai media pendidikan; khususnya media dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, saya berusaha mendalami permainan tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada masa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)," ujar Awam, seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (14/10/2014).
Ternyata, selain menjalani tugasnya sebagai mahasiswa, Awam juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di SMA Wachid Hasyim II Sidoarjo. Tapi, Awam tetap memiliki prioritas sendiri dalam menjalani masa pendidikannya.
"Prioritas utama adalah tujuan kuliah. Saya kuliah untuk lulus lalu bekerja, jadi saya benar-benar hanya kuliah,” ujarnya. Siapa bilang film animasi hanya menjadi tontonan anak kecil. Awam Roisa, misalnya yang gemar menonton kartun Yu-Gi-Oh. Tidak hanya sekadar menjadi penggemar, film tersebut dijadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan media pembelajaran sejarah yang kreatif.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Yu-Gi-Oh untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah pada Materi Indonesia Masa Islam di Kelas X IPS SMA” sebagai skripsi. Selain menyandang gelar sarjana, Awam juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54.
"Kartu Yu-Gi-Oh tidak sekadar permainan biasa, akan tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai media pendidikan; khususnya media dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, saya berusaha mendalami permainan tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada masa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)," ujar Awam, seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (14/10/2014).
Ternyata, selain menjalani tugasnya sebagai mahasiswa, Awam juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di SMA Wachid Hasyim II Sidoarjo. Tapi, Awam tetap memiliki prioritas sendiri dalam menjalani masa pendidikannya.
"Prioritas utama adalah tujuan kuliah. Saya kuliah untuk lulus lalu bekerja, jadi saya benar-benar hanya kuliah,” ujarnya. Siapa bilang film animasi hanya menjadi tontonan anak kecil. Awam Roisa, misalnya yang gemar menonton kartun Yu-Gi-Oh. Tidak hanya sekadar menjadi penggemar, film tersebut dijadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan media pembelajaran sejarah yang kreatif.
Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Yu-Gi-Oh
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah pada Materi Indonesia
Masa Islam di Kelas X IPS SMA” sebagai skripsi. Selain menyandang gelar
sarjana, Awam juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dengan
nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54.Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Yu-Gi-Oh untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah pada Materi Indonesia Masa Islam di Kelas X IPS SMA” sebagai skripsi. Selain menyandang gelar sarjana, Awam juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54.
"Kartu Yu-Gi-Oh tidak sekadar permainan biasa, akan tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai media pendidikan; khususnya media dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, saya berusaha mendalami permainan tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada masa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)," ujar Awam, seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (14/10/2014).
Ternyata, selain menjalani tugasnya sebagai mahasiswa, Awam juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di SMA Wachid Hasyim II Sidoarjo. Tapi, Awam tetap memiliki prioritas sendiri dalam menjalani masa pendidikannya.
"Prioritas utama adalah tujuan kuliah. Saya kuliah untuk lulus lalu bekerja, jadi saya benar-benar hanya kuliah,” ujarnya. Siapa bilang film animasi hanya menjadi tontonan anak kecil. Awam Roisa, misalnya yang gemar menonton kartun Yu-Gi-Oh. Tidak hanya sekadar menjadi penggemar, film tersebut dijadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan media pembelajaran sejarah yang kreatif.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Media Kartu Yu-Gi-Oh untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah pada Materi Indonesia Masa Islam di Kelas X IPS SMA” sebagai skripsi. Selain menyandang gelar sarjana, Awam juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54.
"Kartu Yu-Gi-Oh tidak sekadar permainan biasa, akan tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai media pendidikan; khususnya media dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, saya berusaha mendalami permainan tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada masa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)," ujar Awam, seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (14/10/2014).
Ternyata, selain menjalani tugasnya sebagai mahasiswa, Awam juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di SMA Wachid Hasyim II Sidoarjo. Tapi, Awam tetap memiliki prioritas sendiri dalam menjalani masa pendidikannya.
"Prioritas utama adalah tujuan kuliah. Saya kuliah untuk lulus lalu bekerja, jadi saya benar-benar hanya kuliah,” ujarnya. Siapa bilang film animasi hanya menjadi tontonan anak kecil. Awam Roisa, misalnya yang gemar menonton kartun Yu-Gi-Oh. Tidak hanya sekadar menjadi penggemar, film tersebut dijadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan media pembelajaran sejarah yang kreatif.
"Kartu Yu-Gi-Oh tidak sekadar permainan biasa, akan tetapi dapat pula dimanfaatkan sebagai media pendidikan; khususnya media dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, saya berusaha mendalami permainan tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada masa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)," ujar Awam, seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (14/10/2014).
Ternyata, selain menjalani tugasnya sebagai mahasiswa, Awam juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di SMA Wachid Hasyim II Sidoarjo. Tapi, Awam tetap memiliki prioritas sendiri dalam menjalani masa pendidikannya.
"Prioritas utama adalah tujuan kuliah. Saya kuliah untuk lulus lalu bekerja, jadi saya benar-benar hanya kuliah,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar