Sakit leher atau sakit pada bagian tengkuk merupakan sakit yang dialami oleh banyak orang. Sakit yang berupa nyeri pada bagian sekitar leher dan pundak ini dapat berasal dari berbagai macam sumber atau penyebab. Penyebab utama sakit leher adalah pengapuran, terutama pada orang yang beranjak ke usia tua. Selain pengapuran, penyebab lainnya adalah penjepitan saraf ataupun kesalahan posisi dalam menyikapi posisi leher yang benar.
Sakit leher yang dirasakan setiap orang dapat bermacam-macam tergantung penyebabnya, seperti yang disebutkan di atas. Sakit yang menjalar ke lengan, sakit pegal, leher terasa kaku ataupun susah menggerakkan leher adalah berbagai manifestasi yang timbul. Selain itu, keluhan yang juga sering dirasakan adalah kebal atau baal pada bagian tangan, hal ini dirasakan bilamana terdapat penjepitan saraf perifer yang mengenai level saraf dari bagian leher.
Pemerikasan penunjang sangat diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab sakit tersebut, terutama rontgen, MRI(Magnetic Reconance Imaging) dan USG (ultrasonografi). Rontgen digunakan untuk memindai apakah ada kelainan pada bagian tulang seperti pengapuran, penjepitan bantalan (discus ) ataupun pengeroposan tulang. MRI digunakan untuk memindai posisi atau memastikan penjepitan atau penyempitan saraf, sedangkan USG digunakan untuk mengambarkan apakah ada kelainan pada bagian otot-otot sekitar leher.
Gejala
- Nyeri atau kaku pada leher atau tengkuk atau sekitar pundak
- Pusing atau sakit kepala
- Nyeri yang dirasakan terus-menerus atau hilang timbul,
- Baal pada jari-jari tangan
- Nyeri menjalar atau kesemutan ke daerah lengan sampai tangan
- Nyeri pegal atau tajam (seperti ditusuk jarum) pada bagian leher atau pundak atas
- Nyeri saat menggerakkan lehar, seperti menunduk, menengok atau mengenadah
Anatomi leher
Anatomi leher terdiri dari susunan otot-otot penggerak leher, ligament, 7 ruas tulang leher, bantalan tulang leher (discus vertebralis) dan 8 level susunan saraf pusat dan perifer. Semua susunan anatomi tersebut dapat menjadi bagian dari penyebab sakit leher. Setiap susunan tersebut mempunyai ciri –ciri tertentu dalam menghasilkan jenis nyeri yang dirasakan serta manifestasi lainnya.
Dengan mengetahui anatomi leher ini kita dapat menebak atau mendiagnosis penyebab utama dari sakit leher yang diderita dan tentu saja dikuatkan dengan pemeriksaan penunjang, apakah berupa rontgen ataupun MRI.
Peranan Fisioterapi
Seorang Fisioterapis dapat mendiagnosis dan menerapi penderita sakit leher dengan berbagai cara, tergantung penyebab dan sakitnya melalui metoda ;
- Mobilisasi
- Manipulasi sendi
- Elektroterapi
- Latihan dan penguatan otot
- Koreksi postur
Fisioterapi juga memberikan cara agar penderita sakit leher dapat menolong diri sendiri untuk mengurangi sakit dan mengoreksi penyebabnya. Fisioterapis juga memberikan saran-saran praktis dalam melakukan tugas di kantor atau rumah dan menyesuaikan beban dan latihan yang diberikan tergantung pada kondisi penderita.
Metoda Fisioterapi
- Mobilisasi: perhatikan pola gerak dalam beraktifitas, kurangi pembebanan pada tulang punggung, terutama saat posisi duduk, berdiri, tidur maupun saat mengangkat beban berat.
- Manipulasi sendi dan otot: dengan latihan kelenturan serta penguatan otot punggung (stretching & strengthening).
- Elektroterapi: dengan mempergunakan modalitas terapi Diathermy (pemanasan dalam), TENS (stimulasi syaraf), Ultrasound (gelombang suara) maupun Traksi (melebarkan jarak antar dua sendi punggung).
- Koreksi Postur: memperbaiki postur tubuh yang dapat menambah nyeri leher.
————————————————–
Tulisan ini berdasarkan pada pengalaman dan pendidikan yang saya dapat. Untuk itu, kritik dan saran yang positif akan sangat menggembirakan, demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan semua pihak. Terima kasih….
0 komentar:
Posting Komentar