Sakit Karena Cemas Mengenai Penyakit

Sakit Karena Cemas Mengenai Penyakit

'y2.d40 | worry lines' photo (c) 2010, B Rosen - license: http://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/Dokter yang berpraktik cukup lama pasti mengenali pasien seperti ini, yang jumlahnya kini tampaknya semakin banyak saja karena beban kehidupan yang seringkali menghimpit. Mereka adalah orang yang datang berobat untuk mendapatkan perhatian, simpati, belas kasihan, atau mendapatkan peneguhan atas keluhan-keluhannya.
Orang-orang ini memiliki kecemasan yang tinggi dan persisten mengenai penyakit serius atau kondisi kesehatan tertentu yang mungkin diidapnya, mencemaskan gejala ringan sebagai tanda penyakit yang serius, kerap berkunjung ke dokter atau berganti-ganti dokter, meminta pemeriksaan medis lanjutan tanpa indikasi, dan mungkin secara obsesif mencari informasi di internet dan berbicara dengan teman-temannya mengenai penyakit yang mungkin menimpanya.
Sebagian orang mengeluhkan gejala-gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan, seperti nyeri dada, kelelahan, jantung berdebar atau sakit kepala tanpa sebab yang jelas. Sebagian lainnya mengeluhkan mengenai kemungkinan. “Bagaimana kalau saya terkena diabetes dan harus cuci darah seperti mendiang paman saya?” “Bagaimana kalau saya kena stroke dan lumpuh seperti mendiang kakek saya?”

Hipokondria

Sedikit khawatir dengan kondisi kesehatan Anda adalah normal. Bahkan, Anda tidak dianjurkan untuk mengabaikan tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah dalam tubuh Anda atau risiko terkena penyakit turunan seperti diabetes atau hipertensi. Namun, bila kecemasan menjadi berlebihan dan memengaruhi kemampuan Anda untuk menjalani hidup dengan baik maka sudah menjadi penyakit. Tepatnya, penyakit mental atau kejiwaan, yang dikenal sebagai hipokondria atau hipokondriasis.
Hipokondria berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “di bawah tulang rusuk”. Para ahli mendefinisikannya sebagai “rasa cemas yang persisten dan tidak rasional bahwa seseorang menderita, atau akan menderita, suatu penyakit atau kondisi medis lainnya yang serius”. Hipokondria merupakan salah satu dari kelompok gangguan yang disebut gangguan somatisasi atau somatoform. Kondisi ini ternyata tidak jarang dan tidak main-main. Diperkirakan 10 persen sumber daya kesehatan seperti layanan konsultasi dokter, pembedahan, obat-obatan dihabiskan oleh orang-orang yang mengidap hipokondria.

Penyebab

Penyebab hipokondria tidak diketahui pasti, namun diperkirakan bahwa kepribadian, pengalaman hidup, pola asuh dan sifat-sifat bawaan turun berperan. Kondisi ini cenderung lebih banyak terjadi pada wanita, dewasa muda (gejalanya seringkali dimulai sebelum usia 30), mereka yang baru saja terkena infeksi atau penyakit fisik, mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tertentu, dan mereka yang memiliki masalah kejiwaan seperti depresi dan gangguan kecemasan. Beberapa orang memiliki kesulitan untuk membicarakan atau mengungkapkan emosi, menyelesaikan konflik atau masalah interpersonal yang berlarut-larut sehingga termanifestasi menjadi keluhan fisik.

Penanganan

Bila Anda merasakan gejala atau kondisi yang mencemaskan Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda. Kecemasan itu sendiri dapat membuat kondisi Anda memburuk dan berpengaruh terhadap kemampuan Anda mengatasinya. Jangan biarkan kecemasan menghantui Anda.
Apabila dokter setelah memeriksa kondisi fisik yang dikeluhkan dan mempelajari informasi lain seperti riwayat kesehatan Anda, dll tidak menemukan penyebab yang mendasari, dia mungkin akan menduga bahwa Anda punya masalah lain seperti depresi atau gangguan kecemasan yang menyebabkan atau memperburuk gejala Anda. Kondisi seperti nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri dada atau sakit maag dapat dipicu atau diperburuk oleh kecemasan/ stres.
Dokter bisa membantu Anda menenangkan pikiran dengan menjelaskan secara rasional mengapa Anda tidak perlu khawatir dengan keluhan-keluhan itu. Dia juga mungkin bisa meresepkan obat-obat antidepresan yang dapat membantu Anda mengurangi kecemasan. Pada kasus yang mungkin parah, dokter dapat merujuk Anda ke dokter spesialis kejiwaan (psikiatri) untuk penanganan lebih lanjut.

Sumber: majalah kesehatan.com
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Translate