Mengenal Gunung Everest Lebih Jauh
sebagai penambah pengetahuan kita. Ada beberapa hal yang unik dan
menarik tentang gunung tertinggi di Bumi tersebut yang tidak semua orang
bisa tahu. Dari mulai yang memberi nama Everest pertama kali sampai korban - korban para pendakinya.
Secara resmi ketinggian Gunung Everest 29.029 feet ( 8.848 ) yang dicatat
tahun 1954. Dari satelit menunjukan lebih tinggi 2 feet atau sekitar 2
meter lebih tinggi ditahun 1995. Tahun 2005 ditetapkan ketinggian
Everest sebenarnya 8855, 43 meter dengan tingkat akurasi kurang lebih
20cm dan menjadi catatan paling akurat saat ini. Bila terjadi perbedaan
hanya disebabkan permukaan salju diatas bebatuan di puncak gunung
Everest.Ketinggian Gunung Everest hampir sama tingginya dengan pesawat komersil yang terbang di ketinggian 31.000feet.
Di puncak tertinggi, kandungan oksigen hanya sepertiga dari kebutuhan napas manusia. Bukan karena kandungan udara disana tidak kaya oksigen, tapi tekanan udara yang lebih rendah membuat jumlah oksigen lebih tipis.
Satu ketinggian disebut Death Zone berada pada 8000 meter keatas, salju membeku menjadi es keras dan licin. Perjalanan di Death Zone sepanjang 1,72 km dari Selatan ke puncak dan pendaki membutuhkan waktu 12 jam.
Kadar oksigen di basecamp akan turun menjadi 85 - 87%, mendekati puncak pendaki harus bernapas sampai 80 - 90 kali permenit. Kebanyakan korban yang meninggal sudah terlihat selalu di posisi belakang, dan 150 orang tidak ditemukan dengan alasan tidak jelas.
Sejak tahun 1969, setiap pendakian tahunan setidaknya ada satu orang yang meninggal. Kecuali pada tahun 1977 semua pendaki selamat dan 1974 yang tidak ada orang mendaki kesana.
Dalam cacatan Sejarah gunung Everest. Angin disana pernah mencapai kecepatan 300 km perjam lebih.
Satu yang unik di Gunung Everest. 10 pendaki yang mencapai puncak, satu orang akan meninggal. Tidak dijelaskan data histori korban seperti apa, tapi bisa di akumulasi dari jumlah pendaki yang naik dan mencapai puncak tapi gagal kembali turun. Karena turun dari Everest memiliki resiko lebih berbahaya dibanding pendakian.
Diperkirakan masih ada 200 mayat korban lebih di gunung ini, dan digunakan sebagai petunjuk jalan bagi para pendaki.
Manusia pertama yang mendaki ke Everest tanpa membawa tabung oksigen adalah Reinhold Messner. Dia yang mendaki seorang diri pada tahun 1980. Tabung oksigen pertama kali dibawah oleh George Finch dan Geoffrey Bruce yang mulai membuka tabung dan naik di ketinggian 7.800m.
Reinhold Messner |
Tentang perbandingan tekanan, di dekat laut tekanan udara mencapai 14,69 psi dan di puncak Everest 4,89 psi.
Satu pendaki asal Perancis Marco Siffred dan dari Austria Sefan Gatt turun dari gunung dengan snowboard pada tahun 2001
Pria paling tua yang berhasil mendaki Everest berusia 80 tahun. Dari Jepang Yuichiro Miura pada tahun 2013, tapi dia mendaki untuk memecahkan rekor lamanya yang sebelumnya digeser oleh seorang Sherpa.
Yuichiro Miura |
Smartphone pertama dengan signal 3G dibawah oleh Kenton Cool. Dia mengunakan Samsung Galaxy S2 dengan koneksi 3G lalu nge - tweet di puncak Everest.
Google Maps sudah memasukan foto dari basecamp Gunung Everest. Tapi hanya sampai di basecamp pendakian saja. 2 tim mengabadikan dari bawah dan berjalan sejauh 120km untuk mencapai basecamp Gunung Everest. Mengambil beberapa foto sepanjang perjalanan untuk pemetaan Google Maps.
Bear Grylls dari Inggris mencapai puncak Everest, tapi pulangnya menggunakan parasut pada tahun 2007.
Rekor manusia paling lama berada di puncak tertinggi di Everest dipegang oleh Babu Chiri seorang sherpa tahun 1999. Dia berada dipuncak selama 21 jam.
Babu Chiri |
Moni Mule Pati dan Pem Dorjee |
Ketika musim pendakian, banyak pendaki menuju puncak secara bersamaan. Dalam kondisi tersebut jalur menjadi macet atau traffic jam. Kabarnya untuk mencapai puncak di Everest, dalam musim pendakian bisa mencapai seratus orang lebih mencapai puncak.
Yang memberikan nama Everest adalah George Everest di tahun 1856. Dia pensiunan penjelajah tapi tidak pernah melihat puncak Everest.
George Everest |
Sejak tahun 1950 jumlah yang mencapai puncak masih sangat jarak, dimulai tahun 1990an pendaki sudah mencapai puncak 30 sampai seratus orang. Rekor terbanyak di tahun 2012 dengan 234 pendaki mencapai puncak pada hari yang sama, 23 Mei 2010 pernah mencapai 169 pendaki mencapai puncak pada hari yang sama. rata rata mencapai puncak dengan 60 - 70 pendaki mencapai puncak. Sekarang mencapai 500 - 600 pendaki bisa mencapai puncak untuk satu musim pendakian.
Mengapa pendakian memilih antara waktu pada bulan Mei. Di puncak Everest ada waktu yang paling menakutkan yaitu Jet atau angin dengan suhu sangat dingin. Jet kembali muncul pada bulan September dan Oktober dan cuaca kembali tidak stabil.
Ada 2 rute pendakian paling umum digunakan pendaki yaitu dari Nepal dan Tibet dari arah selatan. Rute utara dari China sudah ditutup, kecuali tahun 2008 ketika pembawa obor Olimpiade tahun 2008. Dan kembali ditutup pada tahun 2009.
Biaya ke Everest membutuhkan dana lebih dari $8.000 untuk peralatan saja. Untuk biaya pendaftaran dikenakan $10.000 - 25.000 di Nepal untuk orang, tergantung berapa jumlah tim yang ikut dan jalur yang dipilih serta perubahan rute akan dikenakan biaya kembali. Untuk pergi ke base camp terdekat dikenakan biaya $2.000 bagi pesawat udara. Itu biaya resmi, biaya lainnya bisa bervariasi.
Everest sudah komersil untuk memberi kenyamanan para pendaki sejak tahun 1985. Seperti pendaki yang ingin santai dan mengandalkan satu tim pendukung seperti pendaki pendamping yang berpengalaman, sherpa, tim memasak, termasuk tim medis akan mencapai $80.000 dan ada yang menawarkan sampai $200.000.
Selera makan pendaki akan menurun di basecamp, penyelengara bisa menawarkan menu khusus untuk pendaki kaya. Termasuk membawakan mereka bir, steak sampai koki khusus ala Eropa bila diperlukan. Jadi pendaki tinggal menyiapkan fisik setelah membayar semua biaya tim pendukung.
Barang yang dibawah dikenakan per sherpa, maksimum 10 kg. Semakin banyak barang bawaan, dibutuhkan jumlah sherpa lebih besar. Pendaki kaya bisa menyewa satu atau dua sherpa untuk membawakan ransel mereka, alih alih bukan mendaki tapi jalan jalan ke puncak Everest.
Sumber: www.belantaraindonesia.org
0 komentar:
Posting Komentar