MENDIKBUD M NUH Tak Yakin Siswa Sudi Hasil UN Diabaikan

MENDIKBUD M NUH Tak Yakin Siswa Sudi Hasil UN Diabaikan:
Newswire


Mendikbud M Nuh/Antara
KABAR24.COM, SURABAYA — Usulan Komisi X DPR agar hasil UN 2013 diabaikan ditanggapi dengan ketidakyakinan Mendikbud Mohammad Nuh.
Nuh menilai pengabaian hasil UN 2013 untuk SMA dan sederajat yang diusulkan Komisi X DPR belum tentu diterima oleh peserta UN, baik dari provinsi yang melaksanakan serentak maupun tidak.
“Usulan itu kami terima, tapi akan kami kaji. Bayangkan kalau diabaikan, tentu 22 provinsi yang enggak ada masalah dengan UN akan menolak, bahkan yang digeser (tidak serentak waktunya) pun menolak karena punya harga diri,” kata Nuh, Sabtu (27/4).
Dalam konferensi pers setelah membuka diskusi panel bertajuk Profil Dokter Gigi Indonesia yang Holistik dan Membumi, diselenggarakan FKG Unair Surabaya dalam rangka Lustrum XVII, Nuh menjelaskan serentak-tidaknya pelaksanaan UN 2013 bukan substansial.
“DPR boleh saja memberi masukan, tapi hal yang subtansial adalah kerahasiaan soal UN, bukan soal serentak-tidak-nya. Kalau tidak serentak, tapi tidak bocor ya masih sah, karena itu kami tidak ingin serta merta mengabaikan hanya soal beda waktu,” katanya.
Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbud di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta (26/4), anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menyatakan UN 2013 tidak sah karena tidak bisa dilaksanakan serentak.
“UN secara nasional tidak sah secara hukum, karena dalam UU dinyatakan bahwa UN harus dilakukan serentak. Tidak boleh ada penundaan,” kata Reni.
Dalam konferensi pers, Mendikbud Mohammad Nuh berjanji akan mengumumkan hasil investigasi terkait penyebab pelaksanaan UN yang tidak serentak itu pada minggu depan.
“Kami sudah menurunkan tim investigasi di wilayah pengadaan atau tender, pelaksanaan atau percetakan, hingga distribusi. Insya Allah, minggu depan sudah bisa diketahui siapa yang lalai,” kata Nuh.
Setelah itu, pihaknya akan menjatuhkan sanksi sesuai derajat kelalaian yang terjadi. “Biaya percetakan soal UN 2013 mencapai Rp94 miliar dan ada sekitar Rp22 miliar yang bermasalah,” katanya.
Oleh karena itu, mantan Rektor ITS Surabaya itu mempersilakan BPK atau KPK melakukan penyelidikan.
“Bukan KPK atau BPK yang masuk (menyelidiki), tapi kami undang mereka untuk masuk,” kata Nuh.
Namun, lanjutnya, pelaksanaan UN SMA dan SMP serta sederajat secara umum terselesaikan, meski pelaksanaan di tingkat SMA tidak bisa terlaksana dengan serentak.
“Bedakan antara UN dengan pelaksanaan UN, sebab UN memang ada masalah dengan satu percetakan, tapi di Jatim dan provinsi lain kan berjalan sebagaimana biasa,” katanya. (Antara/sae)

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Translate