Tendinitis, Penyakitnya Kaum Eksekutif Muda

 Jika ditanya penyakit apa yang sering dialami oleh  eksekutif muda, tendinitis boleh jadi jawabannya.
Diungkapkan oleh dr.Laura Djuriantina Sp.KFR., Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Rumah Sakit Pondok Indah, hampir seluruh pasien yang ia tangani adalah kaum eksekutif muda dengan masalah tendinitis.
"Pasien yang sering datang berkonsultasi dan berobat rata-rata adalah para eksekutif muda," ujar dr.Laura saat "Media Gathering - Atasi Tendinitis dengan Terapi Gelombang Kejut Radial Shock Wave Therapy (RSWT)" di Grand Hyatt, Selasa (23/7/2013).
Apakah tendinitis itu? Tendinitis adalah salah satu jenis penyakit tendon berupa peradangan atau iritasi yang menimbulkan rasa sakit dan nyeri di sekitar persendian.
Peradangan terjadi akibat tendon, jaringan berserat yang melekatkan otot ke tulang,  tidak kuat lagi menahan ketegangan. Kondisi ini juga dikenal sebagai tendonitis.
Tendinitis sendiri terbagi menjadi menjadi empat jenis yaitu Achilles Tendinitis, Suprastinatus Tendinitis, Tennis/Golfer's Elbow (Lateral Epicondylitis), dan Patellar Tendinitis.
Achilles Tendinitis umumnya disebabkan olahraga dan mengenai tendon Achilles yang terdapat di antara tumit dan otot betis.
Suprastinatus Tendinitis adalah peradangan pada tendon bagian atas sendi bahu yang menimbulkan rasa nyeri ketika lengan digerakkan ke arah atas. Sementara jenis ketiga  sesuai namanya sering dialami pegolf dan petenis. Ini menimbulkan rasa nyeri di tengah siku. Terasa semakin nyeri ketika tangan mencoba mengangkat beban.
Terakhir, Patellar Tendinitis adalah cedera yang mempengaruhi otot yang menghubungkan tempurung (patella) dengan tulang kering. Biasa dialami atlet seperti perenang dan pelari, cedera ini disebabkan stres berulang pada tendon lutut yang dapat menyebabkan sobekan atau peredangan otot.

Dalam kasus yang dialami pasien dr.Laura, peregangan terjadi akibat pasien terlalu sering menjinjing dan memikul tas yang terlalu berat.
"Janganlah kita membebani tubuh sendiri dengan hal-hal yang sudah tidak bisa ditolerir tubuh oleh tubuh kita karena otot tendon di tubuh  punya regangan maksimal. Kalau sampai teregang melewati batas, dapat menimbulkan inflamasi dalam tubuh. Parahnya otot tendon bisa putus," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia menyarankan, hindari penggunaan tas yang terlalu berat.
"Kalau perlu beban dibagi dua, ke dalam tas jinjing dan tas punggung. Lebih baik lagi jika beban dibagi menjadi dua tas jinjing," ujar alumnus Universitas Indonesia itu.
Di samping beban tas, beban tubuh yang ditumpu kaki beralaskan sepatu berhak tinggi juga dapat memicu tendinitis.
"Hindari high-heels, apalagi stiletto, karena beban tubuh kita tidak dibagi dengan rata. Ada baiknya memakai sepatu dengan tinggi hak yang tidak lebih dari 3 cm," ujar dia.
Tendinitis pada kaum pria umumnya disebabkan karena olahraga. Untuk itu, ia menyarankan sebelum berolahraga, lakukan pemanasan.
Tendinitis dapat diatasi dengan berbagai cara. Yang terkini adalah dengan Radial Shock Wave Therapy (RSWT), seperti yang ditawarkan Rumah Sakit Pondok Indah.
Tanpa injeksi atau obat yang diminum, RSWT bekerja dengan mentransmisikan gelombang kejut dari sebuah mesin ke area cedera. Penyembuhan relatif lebih cepat dan efektif karena RSWT hanya dilakukan sebanyak empat dan enam kali pertemuan.

Sumber: TRIBUNNEWS.COM
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Translate