Miss Indonesia Universe 2007, Agni Pratistha
Agni Pratistha,
Gemetar membawa Selempang Indonesia
Agni Pratista Kuswardono
20 old year
INDONESIA
Sambil
melenggangkan badannya diatas panggung wanita yang akrap dipanggil Agni
ini memperkenalkan dirinya, dengan berbalut busana nasional yang
merupakan suatu busana pengantin perempuan Dayak Kenyah rancangan
disainer Anne Avantie. Berbagai pengalaman dirasakan Agni begitu
terutama masalah diskriminasi yang ia terima dari seorang penjaga toko
yang mengganggap selera busana wanita Asia sangat buruk, kemenagan Miss
Jepang meraih mahkota Miss Universe 2007 membuat Agni bangga setelah
menerima perlakuan yang tidak enak tersebut
Keracunan makanan
Selama
dua pecan mengikuti kontes Miss Universe 2007 Agni Pratistha, wakil
dari Indonesia mengalami masalah dengan makanan orang mexico. Makanan
yang kebanyakan mengandung kaktus itu empat membuat Agni keracunan,
akibatnya setelah memakan sup kaktus yang ia santap bersama kontestan
lain kekasih Harjunot Ali ini harus beristirahat selama beberapa hari
karena sakit perut, mual-mual, dan muntah. Pemeran Rara dalam film
Mengerjar matahari ini pun harus melewatkan beberapa acara seperti
dinner bersama Nextal dan Mexicana Airlines, meskipun demikian Agni
merasa bersukur dengan kondisinya yang tidak sampai dibawa ke rumah
sakit.
Sebagian
kontestan menganggap Miss Indonesia gila, pendapat ini terlontar karena
kesukaan Agni memakan sambal, menurut Agni makanan di sana (mexico)
rasanya sangat aneh dan tidak cocok dengan lidahnya, ia merasa sambal
yang ia makan rasanya hambar, oleh sebab itu selera makan nya menjadi
drop dan hal ini berakibat dengan berat badannya selama mengikuti
karantina. Selama beberapa hari berat adik model Sigi Wimala ini turun
dari 55 kg menjadi 52 kg. Mendengar kabar tersebut ibunda Agni
membawakan mie dan bubur instant, keripik kentang, ikan kering dan abon
sapi.
Perjuangan Melawan Diskriminasi
Perlakuan
tidak mengenakan diterima Agni dari seorang penjaga toko di Mexico,
peristiwa ini terjadi ketika model dan bintang iklan ini mengantarkan
temannya berbelanja di toko tersebut. Sebuah jawaban yang sangat tidak
diharapkan Agni ketika menanyakan harga barang yang ingin mereka beli.
kita membuat ini bukan untuk orang Asia ujar penjaga toko.
Mendengar
jawaban tersebut wanita kelahiran Canberra itu tanpa pikir panjang
meninggalkan toko tersebut. Agni merupakan salah satu kontestan yang
memperjuangkan hak Negara-negara Asia dalam kontes Miss Universe,
sifatnya yang keras terhadap perlakuan diskriminasi membuatnya dilihat
sebagai wanita keras oleh sesame kontestan. Agni tidak mau jika Asia dan
khususnya Indonesia dipandang sebelah mata.
Perasaan wanita yang mengawali karirnya sebagai
seorang model ini teratasi ketika sahabat barunya Miss Jepang, Riyo
Mori terpilih sebagai Miss Universe 2007. Agni merasa bahagia dan bangga
meskipun dirinya sendiri gagal meraih mahkota yang diharapkan seluruh
wanita cantik di dunia, meskipun demikian rasa sakit hati yang ia terima
terhadap perlakuan diskriminasi yang ditujukan pada Negara Asia.
Kebahagiaannya semakin bertambah ketika kedua temannya yang juga
merupakan wakil dari Asia merih gelar Miss Fotogenic yang diraih Anna
Teresa dari Philipina dan Miss Cina, Ningning Zhang yang meraih Miss
Congeniality, semantara Agni meraih Runner-up I Miss Congeniality.
Pendidikan untuk anak-anak miskin
Tujuh
hari menjelang final, wakil Indonesia, Agni Pratistha Kuswardono
menorehkan prestasi. Ia dinilai sebagai salah satu kontestan yang punya
jawaban menarik saat diwawancara. Penilaian tersebut datang dari situs
globalbeauties. Situs yang setiap tahun selalu mengikuti ajang Miss
Universe itu mengamati hasil wawancara 76 kontestan yang ada di situs
resmi Miss Universe.
Dari 76 finalis, juri-juri di globalbeauties memilih 16 wanita yang dinilai bagus saat diwawancara. Karena tak semua juri paham dengan bahasa yang digunakan, penilaian dibuat berdasarkan beberapa hal yaitu, kelancaran berbicara, pesona, postur dan karisma.
Dari 76 finalis, juri-juri di globalbeauties memilih 16 wanita yang dinilai bagus saat diwawancara. Karena tak semua juri paham dengan bahasa yang digunakan, penilaian dibuat berdasarkan beberapa hal yaitu, kelancaran berbicara, pesona, postur dan karisma.
Selain
Agni, 16 finalis lain yang masuk dalam daftar globalbeauties adalah
Miss Angola, Miss India, Miss Korea, Miss Mexico, dan lain sebagainya.
Demikian seperti kutip dari globalbeauties, Senin (21/5/2007). Pada
situs resmi Miss Universe, dalam wawancaranya, kekasih Harjunot itu
mengaku ingin menjadi pengusaha sukses yang bisa membangun sarana
pendidikan untuk anak-anak miskin dan anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Jika terpilih sebagai Miss Universe 2007, ia akan mengajak masyarakat
luas untuk melakukan hal-hal yang berguna selama hidup karena hidup
terlalu singkat dan terlalu indah untuk disia-siakan.
Kenangan Tak Terlupakan
Kedekatan
yang dijalin Agni Pratistha dengan 77 wanita cantik dari berbagai
Negara dan latar belakang kebudayaan yang berbeda membuatanya merasa
berat dan sedih beberpa hari sebelum malam final Miss Universe 2007
digelar. Kegiatan-kegiatan menarik dan unik yang mereka lakukan selama
masa karantina memberikan suatu kenangan yang tak terlupakan bagi
seorang Agni. Godaan dan lelucon diterima Agni ketika para kontestan
mengetahui bahwa selain sebagai Miss Indonesia Agni merupakan seorang
model dan bintang film, beberapa kontestan terkejud dan mengoda Agni
sambil meminta foto bersama, kapan lagi bisa foto bareng aktris
Indonesia ujar Miss Jepang.
Kedekatan
para kontestan dan rasa sayang yang mereka jalin selama masa karantina
dirasakan Agni begitu dalam, wanita yang ingin mendirikan sekolah untuk
anak kurang mampu ini merasa sedih ketika merasakan hal itu seminggu
sebelum kontes kecantikan ini berakhir. Kesedihannya bertambah ketika ia
merupakan
kontestan
terakhir yang meninggalkan Mexico, air mata yang tak tertahankan
memetes di pipi mulus Agni saat melihat lorng hotel tempat mereka
tinggal sudah sepi. Agni berharap persahabatan mereka tak berakhir
seiringan dengan berakhirnya kontes kecantikan tersebut, untuk
menghilangkan rasa sedih Agni akan tetap melakukan komunikasi dengan
sesama kontestan melalui email yang telah ia minta dari semua kontestan.
Now My Live Wouldnd be Same
Meskipun
menjalankan tugas berat sebagai wakil Indonesia, Agni mengaku sangat
menikmati detik demi detik kegiatan kontes Miss Universe 2007. dengan
menggangap saingan sebagai teman ia berusaha agar 77 wanita cantik yang
mengikuti kontes serupa dapat menyayangi dirinya dan mengingat kontestan
asal Indonesia. Dalam berbagai kesempatan Agni selalu mempergunakan
waktunya dengan mempertunjukan kemampuannya menari dan menyanyi,
meskipun diakuinya suara yangia miliki tidak begitu bagus.
Apapun yang kita lakukan disana mencerminkan, karena itu sebisa mungkin
aku nunjukin Miss Indonesia memiliki kemampuan menari dan menyanyi.
Kebetulan baju yang aku bawa juga menunjukkan hal-hal yang berbau
Indonesia supaya mereka ingat Miss Indonesia jelas Agni
Meskipun
gagal meraih mahkota Miss Universe 2007, secara pribadi Agni lebih
semangat menjalani hidup. Salah seorang juri berpesan padanya memang
tidak menang, you re life wouldnd be same, sebuah pesan yang menjadi
motivasi Agni dalam menjalani hidup setelah mengikuti Miss Universe.
Miss
Universe adalah satu fase dari hidup Agni, ia menyadari setelah ini
(miss universe) aku harus lebih maju, dan maju lagi. benar kata juri,
now my life wouldn,t be same lanju Agni
Operet Konya Konya Lonya
Kecintaan
Agni terhadap dunia anak-anak mengantarkan Agni Konya konya Lonya,
sebuah operet yang di tujukan untuk anak-anak. Berharap menjadi seorang
peri cantik yang baik hati dengan tongkat ajaib dan baju berwarna pink,
wanita yang sedang bekerja sebagai executive editor sebuah majalah
remaja ini mendapat peran sebagai penyihir jahat. Tawaran ini ia terima
karena pertunjukan operet ia dapat berhubungan langsung dengan
anak-anak.
operet ini kan sudah lama banget, dari kecil aku selelu bermimpi
berminpi untuk bias bermaindan ditoton sama anak-anak. Kayaknya seru
aja. Katanya
Meskipun
memerankan tokoh jahat dalam operet yang dibintangi bersama Mario
Lawalata dan Tri Utami ini, Agni tidak memiliki kesulitan memerankan
tokoh tersebut. Peran antagonis yang ia dapat harus didalami mulai sejak
pertama kali memulai latihan, wanita yang menjadi tokoh utama dalam
operet ini dilarang melakukan ramah tamah terhadap pemain yang lain
selama latihan, menurut sang sutradara dirinya harus mendalami karakter
Konya Konya Lonya yang merupakan sesosok peri jahat. Keseriusan Agni
dalam mendalami karakter sempat membuat seorang anak merasa ketakutan.
Waktu aku melakukan adegan marah-marah itu, tiba-tiba ada satu anak
yang ketakutan sampai menangis. Aku langsung nggak enak donk. Aku minta
maaf sama dia, eh malah dimarahi sama pelatihnya, katanya aku harus
tetep menjadi Konya konya Lonya yang pemarah.
Rasa
tidak tega melihat anak kecil ketakutan menjadi sedikit kendala bagi
kekasih bintang film Harjunot Ali ini, ia harus berlatih agar membuat
anak-anak kecil menjerit ketakutan melihatnya. Demi melakukan totalitas
terhadap peran yang dipercayakan padanya itu, Agni belajar dari berbagai
refernsi tokoh jahat dalam kartun.
Selain
harus tampil mengenakan kostum yang cukup membuatnya membuatnya ribet,
dalam operet yang bercerita tentang seorang penyihir jahat itu, Agni
juga dibuat pusing karena wanita yang mendapat kelar kebangsaan dari
keraton solo ini akan menampilkan kepiawaiannya menari dan bernyanyi.
kenapa harus menyanyi ya? Kenapa harus menyanyi ya? Aduh, terbayang gak
sih dengan kostum seperti ini aku harus menari? Mena harus pake sepatu
hak tinggi. Agak susah sih, pergerakannya agak lambat, keluh Agni.
0 komentar:
Posting Komentar