Miss Indonesia Universe 2006, Nadine Chandrawinata
Nadine chandrawinata, kartini anak jalanan
Puteri Indonesia yang satu ini bisa dibilang Miss Kontroversi,
terpilihnya Nadine Chandrawinata sebagai penganti Artika Sari Devi dan
berhak menerima mahkota Puteri Indonesia 2005 merupakan awal kontroversi
dirinya sehari setelah dinobatkan menjadi Puteri Indonesia. Wajah ayu
keturunan jerman-jawa ini dianggap tidak menunjukan pesona wanita
Indonesia.
Hadir dalam film berjudul Realita cinta dan rock n rool, Nadine
kembali menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Perannya yang
mengenakan pakaian minin dan harus beradegan merokok, mabuk dan harus
berciman dengan lawan mainnya Vino G Bastian, dianggap mencoreng citra
wanita Indonesia yang tercermin dari seorang Puteri Indonesia.
Adegan Nadine dalam film realita cinta dan rock n roll
Indonesia is Beautiful city
Pengiriman kembali wakil Indoneia setelah keberhasilan Artika
menembus babak 15 besar kembali menjadi perbincangan dalam media masa
Indonesia. Kali ini konroversi terhadap keberangkatan Nadine mengundang
masa lebih besar daripada ketika terjadi pada Puteri Indonesia 2004
karena kesalahannya mengucapkan Indonesia sebagai sebuah kota bukan
Negara. Pertengahan tahun 2006 dimana Nadine yang menjadi Puteri
Indonesia 2005 ini berangkat ke Los Angeles untuka menikuti kontes
kecantikan dunia yang pernah di ikuti Artika.
Perjalanan selama 24 jam menggunakan pesawat terbang, membuat wanita
yang sejak awal terpilihnya membuat kontroversi ini sedikit jet let.
Dikutip dari situs resmi Miss Universe:www.missuniverse.com
dalam sebuah wawancara sesaat setelah tiba di Los Angeles dan melakukan
registrasi peserta, Nadine Chandrawinata terpeleset saat menjawab
sebuah pertanyaan yang berhubungan tentang Indonesia yang akan
ditampilkan dalam situs tersebut Pertanyaan: Apa yang ingin kamu
beritaukan tentang Indonesia? Nadine : Indonesia is beautiful city, you
can should go there to visite by your self. Because we have a lot of
beautiful beaches,.
Menurut pihak Yayasan Puteri Indonesia yang memegang lisensi terhadap
keberangkatan Puteri Indonesia dalam kontes Miss uninerse, kesalahan
yang dilakukan Nadine ini dianggap human error. Keterbatasan waktu yang
diberikan Nadine untuk melakukan wawancara dianggap menjadi faktor utama
sebab Nadine hanya diberikan waktu selama satu jam untuk berdandan dan
melakukan persiapan lainnya sesaat ia tiba dilokasi tempat para wanita
cantik dari berbagai Negara dikarantina. Dalam wawancara tersebut Nadine
diberi dua pilihan bahasa untuk menjawab pertanyaan tersebut, bahasa
Inggris atau Indonesia. Dalam lingkungan keluarganya, Nadine selalu
menggunakan bahasa Jerman. Tetapi kemahiran Nadine berbahasa Jerman
tidak boleh digunakan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dengan penuh
keberanian ia menyelesaikan wawancara tersebut menggunakan bahasa
Inggris yang dikuasainya.
Nadine dan bursa unggulan
Dalam berbagai bursa taruhan, nama Nadine Chandrawinata disebut-sebut
sebagai peraih mahkota Miss Universe 2006 yang akan mengantikan Natalia
Glabova, Miss Universe 2005 dari Canada. Pemeran Sandra dalam film
Realita Cinta dan Rock n Roll ini mendapat banyak perhatian dari pera
pengunjung dunia maya ini. Dalam berbagai bursa taruhan nama Nadine
Chandrawinata yang mewakili Indonesia diprediksi masuk dalam jajaran 20
besar Miss Universe 2006. Seperti dalam bursa taruhan cantrebet (sebuah
bursa online tertua di Australia), Nadine berhasil menduduki posisi ke 5
yang disejajarkan dengan Brazil dan berada di posisi 10 dalam bursa
Betting Zone.
Prestasi membanggakan diukir Nadine dalam dunia maya, melalui situswww.missosology.org
kakak sikembar marcel misha ini berhasil mendukuki posisi ke empat,
bahkan selama beberapa hari kontestan dari Indonesia ini menjadi jawara
pertama dalam situs tersebut. Bikini Wajah ayu blesteran Jawa-Jerman ini
selalu mencuri perhatian media masa, baik lokal maupun internasional
saat menjalani karantina Miss Universe 2006. Selain berita tentang
posisi Nadine yang mencuri perhatian pengemar dunia maya dalam berbagai
situs taruhan yang memprediksi peluang Nadine meraih mahkota Miss
Universe, keberanian wanita kelahiran Hanouver, Jerman ini mengenakan
bikini sontak mencuri perhatian beberapa media di tanah air. Foto yang
mempertunjukan keindahan tubuh seorang Nadine Chandrawinata tersebut di
pampang besar-besaran dan menjadi headline beberapa media. Kontan foto
tersebut membuat garang masyarakat yang kontra terhadap keberangkatan
wakil Indonesia dalam kontes Miss Universe dan meminta Yayasan Puteri
Indonesia memulangkan Nadine dari kontes tersebut.
Keputusannya mengenakan busana renang two-piece tidak hanya
mengejutkan pihak Yayasan Puteri Indonesia, sesi pemotretan yang
seharusnya tertutup untuk wartawan ini juga membuat sulung dari tiga
bersaudara ini pun terkejut. Rasa tidak percaya diri timbul ketika ia
melihat banyak wartawan yang akan meliput terutama wartawan media
Indonesia. Keputusannya mengenakan bikini disadari Nadine akan
menimbulkan kontroversi, oleh sebab itu sebisa mungkin ia menghindar
dari jepretan kamera media massa. Demi melakukan pengambilan gambar ini
wanita yang pernah diisukan akan didiskualifikasi dari jabatannya
sebagai puteri Indonesia karena kebangsaan ibunya ini harus bersembunyi
di belakang punggung Miss India dan Irlandia demi mengumpulkan
keberanian. Berbeda dengan finalis lainnya yang enggan membuka piamanya
karena suhu udara yang cukup dingin, sambil menghindari wartawan yang
hendak menggambil gambarnya, Nadine Chandrawinata merupakan finalis yang
terakhir mambuka piamanya sebelum acara pemotretan tersebut berlangsung
Miss Congeniality Banyak kegiatan seperti wawancara dengan media,
pemotretan sampai latihan untuk malan final membuat Nadine chandrawinata
dan kontestan lain kelelahan.
kegiatan yang dilakukan mulai sekitar pukul 05.00 pagi sampai dini
hari membuat wanita berparas cantik ini kerepotan dalam mempersiapkan
diri mulai dari pakaian yang akan dikenakan sampai urusan make up. Suatu
siasat dilakukan Nadine dalam urusan dandan sebelum tidur, wanita yang
pernah mendapatkan gelar kerajaan dari kerajaan di solo ini selalu tidur
dalam keadaan memakai make up dan bulu mata. Sudah tak perlu diragukan
lagi soal kepiawaian Nadine dalam bermake up, aktris yang memulai
karirnya dari model ini mencuri perhatian kontestan asal Etopia, Miss
Diana. Ia menyukai hasil tatanan rambut (rool rambut) Nadine dalam
setiap kegiatan, oleh sebab itu Miss Etopia merupakan salah satu
pelanggan Nadine dalam urusan menata rambut sebelum melakukan kegiatan.
Kebaikan dan keramahan wanita yang bernama Raden Diah Ayu Tumenggung
Nadine Chandrawinata setelah menerina gelar kebangsaan ini merhasil
meraih runner up I Miss Congeniality.
Ratu Kencono Wunggu dan Kebaya
Wanita yang mewakili DKI Jakarta 5 saat menggikuti Pemilihan Puteri
Indonesia 2005 ini kembali mencuri perhatian melalui busana yang ia
kenakan. Setelah sebelunnya Artika mendapat julukan Princess dari sesama
kontestan melalui kebayanya, kali ini kebaya yang dikenakan Nadine
tidak hanya mencuri perhatian bahkan beberapa panitia Miss Universe
sempat menawar kebaya yabg dikenakannya. Satu tahun sebelum
keberangkatannya, Nadine telah menerima berbagai pembekalan dan
melakukan fitting baju dengan Anne Avantie untuk nasional kostum dan
gaun malam.
Meskipun demikian Nadine sedikit mengalami kerepotan dengan salah
satu kebayanya saat mengikuti acara lelang souvenir yang hasilnya akan
disumbangkan untuk kegiatan social, hal ini berbeda dengan saat malam
pagelaran busana. Pagelaran busana dilakukan dalam tiga sesi. Sesi
pertama, busana renang, Nadine mengenakan swim suit one pieces dengan
selendang lebar bermotif. Sesi kedua, gaun malam, Nadine mencuri
perhatian dengan gaun pink dan emas. Pada sesi busana nasional, Nadine
muncul dengan busana Ratu Kencono Wungu. Busana-busana ini, juga busana
hariannya selama di karantina, dirancang oleh Anne Avantie.
Selama untuk malam presentasi, busana-busana yang dikenakan Puteri
Indonesia 2005 ini selalu mendapat perhatian dan pujian, meskipun
demikian Nadine gagal meraih juara untuk nasional kostum.
Masalah hukum
Pada 19 Juli 2006, Nadine dilaporkan oleh Mujahidah (anggota FPI) ke
Polda Metro Jaya atas keikut-sertaannya di ajang Miss Universe 2006. Ia
dituduh melanggar pasal 281 KUHP tentang kesusilaan. Kuasa hukum
Mujahidah FPI, Sugito SH tak hanya melaporkan dia saja tetapi juga
orang-orang yang terlibat dalam acara itu. Sugito juga menyatakan,
pemberangkatan Nadine ke ajang Miss Universe telah melanggar surat
keputusan Mendikbud RI nomor 02/U/1984 tentang pengadaan kontes
pemilihan ratu dan sejenisnya. Dalam surat itu jelas disebutkan, bahwa
acara pemilihan ratu bertentangan dengan nilai agama dan sosial. Dan
surat ini masih berlaku, jelas Sugito.
Selain hal itu Sugito juga menganggap pengirman Nadine telah
melanggar pasal 281 tentang pelanggaran kesusilaan dan 169 KUHP tentang
perkumpulan untuk maksud jahat. Selain Nadine beberapa nama orang-orang
yang jiga dilaporkan adalah Mooryati Soedibyo, Wardiman Djojonegoro,
Mega Angkasa, Kusuma Dewi, dan Putri Indonesia 2004 Artika Sari Devi.
Curahan Hati Nadine
Pulang dengan tangan kosong tanpa satu gelar apapun dalam perhelatan
Miss Universe menyelipkan rasa kekcewaaan pada diri Nadine
Chandrawinata, tetapi wanita kelahiran Hanover ini tidak ingin terpuruk
hanya gara-gara gagal menembus 20 besar. Meskipun keberangakatan Nadine
tidak menargetkan menang menjadi Miss Universe namun Nadine meyelipjkan
harapan untuk dapat menyamai prestasi yang telah ditoreh Artika menembus
babak semi final, dan ketika target itu gagal apa yang harus dilakukan
Nadine??? toh yang tidak masuk dalam 20 besarkan tidak hanya aku
sendiri, ada 62 wanita lainnya. Jadi saya tidak sendiri, so come on,
life must go on!!!ungkap Nadine.
Bagi Nadine kegagalan bukanlah sesuatu yang memalukan, , melalui
kegagalan terdapat hal positif yang dapat kita ambil untuk belajar
manjadi lebih baik. Keikutsertaan Nadine dalam ajang Miss Universe bukan
hanya sekedar mencari gelar tetapi ada yang lebih penting dari itu,
menurutnya secara pribadi misi memperkenalkan Indonesia sebagai Negara
yang luar biasa itu lebih penting, karena itu bagi Nadine semua peserta
adalah pemenag. Meskipun dalam lubuk hati ia merasakan kesedihan yang
sangat mendalam, Nadine mencoba menghadapi masalah dengan tegar saya
tidak perlu menitikan air mata di depan semua orangkan??? Saya tidak
menangis tapi saya tetap orang biasa yang boleh menangis kalau merasakan
sakit dan perih yang luar biasa seru Nadine. Hal itulah yang membuat
Nadine siap menghadapi pelaporan oleh salah satu ormas atas pelangaran
kesusilaan tampil mengenakan bikini di depan umum saat mengikuti
penilaian Miss Universe 2006. Nadine siap datang ke kantor polisi
apabila ada pangilan mengenai masalah tersebut, sebagai warga Indonesia
yang baik ia mencoba menaati semua aturan hukum yang berlaku.
Filosofi Lilin
Nadine Chandrawinata sangat mengagumi filosofi lilin, menurutnya
walaupun kecil cahaya dari batang lilin, sangat berguna disaat gelap.
Filosofi itulah yang membuat mahasisiwi London School Public relation
ini mengoleksi warna-warna lilin yang ia gunakan sebagai penanda setiap
kebaikan yang telah ia lakukan. Bagi Nadine sebuah kebiasaan yang sudah
lama ia lakukan ini tidak mempunyai maksut apa-apa, wanita kelahiran 8
mei 1984 ini selalu memindahkan satu lilin ke dalam sebuah wadah dan
menyalakannya setiap melakukan suatu kebaikan.
Semakin banyak lilin yang ia nyalakan berartisemakin banyak kebaikan
yang telah ia lakukan, dan hal itu menambah motivasi dirinya untuk
berbuat baik. Setiap keputusan yang diambil wanita yang mengambil
jurusan advertising itu mendapat dukungan dari keluarganya termasuk atas
kebiasaan yang ia lakukan tersebut. Kedua orang tua dan kedua adik
kembarnya juga ikut menyediakan aneka warna lilin dan wadah kosong demi
mendukung kebiasaan anaknya tersebut.
Nadine, Diving dan Labour of Love
Sosok Nadine Chandrawinata saat ini tidak dapat lepas dari dunia
bawah laut, terutama masalah kerusakan ekosistem bawah laut. Kecintaan
Nadine pada dunia bawah laut ini berawal dari cerita temannya tentang
keindahan yang ada di dalam laut, sehingga ia memililih diving sebagai
hobi sekaligus olahraga favoritnya. Kecintaan Nadine terhadap dunia
bawah laut menghantarkannya menjadi member kehormatan WWF (World Wide
Fund) Indonesia di bidang konservasi kelautan.
Menurut Nadine masalah simple yang sulit dilakukan sehingga
mengakibatkan kerusakan lingkungan adalah Jangan Membuang Sampah
Sembarangan. Agar tidak lagi terjadi keruasakan ekosistem bawah laut,
tak tangung-tangung Nadine selalu membawa tempat sampah ketika melakukan
diving. Ia melihat banyak sampah yang menyangkut di terumbu karang
sehingga mengakibatkan banyak penyu yang mati karena salah makan.
Disetiap kesempatan diving atau melakukan kunjungan ke suatu daerah,
Nadine selalu memberikan penyuluhan terhadap masyarakat atas pentingnya
menjaga lingkungan dan bahaya akan global warming.
Bagi Nadine dunia laut memberikannya banyak inspirasi. Dari laut
Nadine menghasilkan beberapa hasil karya seperti sebuah buku berjudul
Nadine, Labour of Love. Sebuah buka yang mengeksplorasi keindahan alam
bawah laut pulau bunaken (Manado) dan pantai kelaben (bali). Dalam buku
itu pula nedine menceritakan pengalamannya berada di bawah laut dan juga
menampilkan foto foto dirinya berbalut gaun dan kebaya. Selain itu buku
yang juga di tulis dalam bahasa inggris itu dapat dijadikan sebagai
panduan wisata bawah laut Indonesia. Dengan Diving lah Nadine menunjukan
rasa Nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Selain mengajak generasi
muda untuk mencintai alam, Nadine berkesempatan mengibarkan bendera
Merah Putih di dalam aquarium raksasa sea werd Ancon..
Nadine dan Anak Jalanan
Setelah melepas jabatan sebagai puteri Indonesia dan menyerahkan
mehkota sang puteri kepada Agni Pratistha, tak lantas membuat Nadine
Chandrawinata melepaskan diri dari kegiatan social, penyuluhan akan
bahaya narkoba dan bahaya akan kerusakan lingkungan. Selain melanjutkan
kuliah di jurusan advertaising universitas London School of Public
Relation, Nadine sering melakukan kegiatan social terutama yang
berkaitan dengan anak-anak dan laut.
Kecintaan Nadine terhadap anak-anak membuat Nadine prihatinterhadap
pendidikan anak-anak jalanan. Nadine yang bercita-cita sebagai dokter
anak dengan harapan dapat membantu anak-anak terutama dari kalangan
kurang mampu ini sering menyambangi dan membantu mereka belajar. Sulung
dari tiga bersaudara ini juga sering membantu anak-anak yang tinggal di
kolong jembatan dengan cara memberikan bantuan berupa materi dan juga
dukungan kepada mereka agar tetap bangkit.
Kepedulian Nadine tak hanya sampai segitu, ia bekerja sama dengan
sekjen komnas anak, Seto Mulyadi mengelar kegiatan social yang di tujuka
kepada anak anak kurang mampu seperti nonton film bareng, bercerita
kepada anak-anak dan opsesi terbesar Nadine kepada mereka adalah
mendirikan sebuah rumah belajar gratis. Dengan mendirikan rumah belajar
tersebut Nadine berharap agar anak anak yang tidak bias sekolah dan
kurang mampu dapat mengenyam pendidikan dan meraih cita-citanya. Nadine
memiliki keyakinan diantara mereka pasti akan menjadi orang sukses atau
bahkan ada yang bisa menjadi presiden..
0 komentar:
Posting Komentar