RI-Gambia perkuat hubungan bilateral
Victor Maulana
Kamis, 13 Maret 2014 − 21:16 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Gambia, Y.M. Aboubacar Abdoullah Senghore, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, 12-13 Maret. Kunjungan kerja ini dilakukan untuk membahas penguatan kerjasama bilateral dengan Indonesia.
Selama di Indonesia, Menlu Senghore akan melakukan penandatangan MoU pembentukan Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Gambia, sekaligus memimpin bersama SKB I RI-Gambia di Kemlu RI, Kamis (13/3/2014).
Disambut langsung oleh Menlu RI, Marty Natalegawa, kedua menteri melakukan pertemuan untuk membahas hubungan kedua negara dalam berbagai bidang. Turut serta dalam delegasi Menlu Gambia adalah Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Y.M. Omar Sey, dan sejumlah pejabat tinggi dari berbagai kementerian teknis Gambia, diantaranya Kementerian Perdagangan, Pertanian, Pendidikan, dan Perminyakan.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Gambia dimulai pada 30 Mei 1982. Dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan, Pemerintah Indonesia pada 1996 telah membangun Pusat Pelatihan Petani Pedesaan (ARFTC) di Gambia untuk membantu penguatan kapasitas petani Gambia dan petani negara-negara lain di kawasan Afrika Barat.
Selama di Indonesia, Menlu Senghore akan melakukan penandatangan MoU pembentukan Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Gambia, sekaligus memimpin bersama SKB I RI-Gambia di Kemlu RI, Kamis (13/3/2014).
Disambut langsung oleh Menlu RI, Marty Natalegawa, kedua menteri melakukan pertemuan untuk membahas hubungan kedua negara dalam berbagai bidang. Turut serta dalam delegasi Menlu Gambia adalah Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Y.M. Omar Sey, dan sejumlah pejabat tinggi dari berbagai kementerian teknis Gambia, diantaranya Kementerian Perdagangan, Pertanian, Pendidikan, dan Perminyakan.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Gambia dimulai pada 30 Mei 1982. Dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan, Pemerintah Indonesia pada 1996 telah membangun Pusat Pelatihan Petani Pedesaan (ARFTC) di Gambia untuk membantu penguatan kapasitas petani Gambia dan petani negara-negara lain di kawasan Afrika Barat.
0 komentar:
Posting Komentar