Tim Pantai Gading
Pantai Gading ingin bikin sejarah di Brasil
Dua kali
tampil di putaran final dan selalu tersingkir di babak penyisihan grup.
Itulah catatan Pantai Gading di Piala Dunia. Tahun ini, Pantai Gading
akan berupaya untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Bergabung di grup C
bersama Jepang, Kolombia dan Yunani, Pantai Gading punya peluang untuk
bisa mencetak sejarah di Piala Dunia.
Tim dengan julukan the Elephants ini masih akan tetap bergantung
kepada penyerang gaek Didier Drogba. Meski sudah berusia 36 tahun,
mantan penyerang Chelsea itu masih belum kehilangan instingnya dalam
mencetak gol. Klub Turki Galatasaray masih memberi kepercayaan kepada
Drogba untuk melanjutkan karirnya di lapangan hijau.
Pelatih Pantai Gading Sabri Lamouchi mengungkapkan, bukan tugas yang
mudah untuk bisa membawa anak asuhnya lolos dari babak penyisihan grup.
Menurut dia, kekuatan empat negara yang berada di grup C relatif imbang.
Apabila Drogba ingin mencetak gol sebanyak-sebanyaknya ke gawang lawan,
dia harus menggantungkan harapan kepada Yaya Toure.
Pemain 30 tahun itu tengah berada dalam performa terbaiknya bersama
Manchester City. Dia merupakan pemain tengah paling produktif di liga
Inggris. Toure juga merupakan peraih penghargaan Pemain Sepak Bola
Terbaik di Afrika dalam tiga tahun beruntun. Selain Drogba, Pantai
Gading sebenarnya juga punya penyerang alternatif yang tidak kalah
produktif.
Gervinho kembali menemukan ketajamannya di AS Roma setelah gagal
bersinar bersama Arsenal. Dia mampu membawa AS Roma menjadi runner up di
Liga Italia. Satu-satunya penghalang Pantai Gading untuk lolos ke babak
16 besar adalah konsistensi. Sabri Lamouchi pernah mengatakan, dia
tidak bisa meminta warga Pantai Gading bermimpi melihat tim yang mereka
dukung lolos ke babak 16 besar. Karena itu, tugas dia adalah membanti
mewujudkan mimpi tersebut.
Perjalanan tim:
Pantai Gading meraih tiket ke putaran final Piala Dunia 2014 secara
dramatis. Dalam babal play off, anak asuh Sabri Lamouchi itu menantang
Senegal. Di pertemuan pertama yang digelar di Pantai Gading, tim tuan
rumah berhasil menang 3-1.
Hasil ini membuat Yaya Toure dkk hanya memerlukan hasil imbang untuk
bisa lolos ke Brasil. Partai kedua digelar Casablanca karena Senegal
dilarang untuk menggelar pertandingan internasional setelah kerusuhan
yang terjadi di Piala Afrika.
Senegal sudah unggul 1-0 di menit ke-77 melalui penalti Moussa Sow.
Mereka hanya membutuhkan satu gol lagi untuk lolos. Di menit-menit akhir
pertandingan, Senegal gagal memanfaatkan peluang ketika terjadi kemelut
di daerah pertahanan Pantai Gading.
Melalui sebuah serangan balik yang cepat, Yaya Toure memberikan umpan
matang kepada Salomon Kalou. Mantan pemain Chelsea ini dengan tenang
membobol gawang Senegal di menit ke-94. Skor pun berubah menjadi 1-1 dan
Pantai Gading untuk kali ketiga berhasil tampil di putaran final Piala
Dunia.
Pemain bintang:
Yaya Toure adalah pemain tengah yang serba bisa. Ia bisa tampil
sebagai gelandang bertahan dan juga gelandang serang. Manchester City
sudah merasakan kehebatan Toure ketika meraih trofi juara liga Inggris
pada 2011/12.
Toure mempunyai fisik yang kuat. Dia bisa beradu fisik dengan pemain
lawan dan berduel di udara sama baiknya. Bukan itu saja, Toure juga
punya kemampuan mencetak gol dari tendangan bebas.
Sebelum membela Barceloma, Toure sebenarnya sempat punya kesempatan
untuk membela Arsenal. Namun, manajer Arsene Wenger menampik kesempatan
itu dan Toure akhirnya bergabung dengan klub Yunani, Olympiakos.
Pengalamannya tampil di liga Yunani tentu akan memberikan keuntungan
bagi Pantai Gading yang satu grup dengan juara Piala Eropa 2004 itu.
Pelatih:
Pantai Gading merupakan negara yang mempunyai pelatih termuda di antara 31 negara lain di putaran final Piala Dunia 2014. Sabri Lamouchi belum punya pengalaman menjadi pelatih ketika pertama kali ditunjuk menjadi pelatih Pantai Gading.
Pantai Gading merupakan negara yang mempunyai pelatih termuda di antara 31 negara lain di putaran final Piala Dunia 2014. Sabri Lamouchi belum punya pengalaman menjadi pelatih ketika pertama kali ditunjuk menjadi pelatih Pantai Gading.
Penunjukan Lamouchi sebagai pelatih terjadi tidak lama setelah final
Piala Afrika 2012. Di usia 42 tahun, mantan pemain timnas Prancis itu
dipercaya untuk menangani salah satu negara terkuat di Afrika. Di
sepanjang karirnya sebagai pemain sepak bola, Lamouchi sempat membawa
Prancis lolos ke semifinal Piala Eropa 1996 sebelum dikalahkan oleh
Republik Cek. Dia menjadi satu dari enam pemain yang dicoret pelatih
Aime Jacquet untuk Piala Dunia 1998, di mana Prancis berhasil menjadi
juara dunia.
Skuat:
Kiper: Boubacar Barry (Lokeren), Sylvain Gbohouo (Sewe Sport), Sayouba Mande (Stabaek)
Bek : Sean-Daniel Akpa Akpro (Toulouse), Serge Aurier (Toulouse),
Souleyman Bamba (Trabzonspor), Arthur Boka (VfB Stuttgart), Viera
Diarrassouba (Caykur Rizespor), Constant Djakpa (Eintracht Frankfurt),
Kolo Toure (Liverpool), Didier Zokora (Trabzonspor)
Gelandang: Geoffroy Serey Die (Basel), Ismael Diomande (St Etienne),
Max Gradel (St Etienne), Cheick Tiote (Newcastle United), Yaya Toure
(Manchester City), Didier Ya Konan (Hannover 96)
Penyerang: Mathis Bolly (Fortuna Dusseldorf), Wilfried Bony (Swansea
City), Didier Drogba (Galatasaray), Gervinho (AS Roma), Salomon Kalou
(Lille), Giovanni Sio (Basel)
(suara.com)
0 komentar:
Posting Komentar