Madu Obat Bertuah yang Sedap di Lidah
Madu telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit selama ribuan tahun. Alayna Ahmad meninjau sejumlah ayat Al-Quran yang menyebutkan manfaatnya.
Ada banyak makanan dalam Quran dan hadits yang memiliki khasiat untuk
beragam alasan. Salah satunya adalah madu. Makanan ini telah dikonsumsi
selama lebih dari 9.000 tahun, seperti yang bisa dilihat dari lukisan
gua di Valencia, Spanyol.
Lantas apa arti penting madu dalam sejarah Islam?
Madu disebut sebagai makanan surga (47:15) dan terdapat satu surat dalam Quran yang berarti lebah: surat Al-Nahl. Salah satu isinya: Dan
Tuhanmu memberi ilham kepada lebah: ‘Hendaklah engkau membuat sarangmu
di gunung-ganang dan di pokok-pokok kayu, dan juga di bangunan-bangunan
yang didirikan oleh manusia. Kemudian makanlah dari segala jenis
bunga-bungaan dan buah-buahan (yang engkau sukai), serta tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)“. (Dengan itu) akan keluarlah dari dalam perutnya
minuman (madu) yang berlainan warnanya, yang mengandung penawar bagi
manusia (dari berbagai penyakit). Sesungguhnya pada yang demikian itu,
ada tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mau berfikir (16:68-69).
Kecerdasan lebah terbukti dari kemampuan mereka untuk bekerja baik
sendirian maupun dalam sistem sosial yang sangat terorganisasi.
Madu dari berbagai wilayah geografis berbeda dalam warna dan aroma,
tergantung tanaman dan bunga lokalnya. Bagi mayoritas orang, madu adalah
makanan istimewa dan ‘penawar’ atau obat untuk manusia, seperti yang
dijelaskan dalam Quran. Banyak penelitian ilmiah menunjukkan khasiat
madu dalam bidang kedokteran. Sebagai contoh, madu bisa menyembuhkan
diare, meredakan sakit tenggorokan, menangkal kolesterol, mengatasi
kerontokan rambut dan radang sendi, serta banyak penyakit lain. Madu
mentah atau yang belum diproses juga mengandung bermacam mineral
esensial seperti natrium, kalium, tembaga, fosfor, magnesium, kalsium,
dan besi, yang semuanya penting bagi kesehatan.
Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW diriwayatkan lebih suka menyantap
madu dengan air di pagi hari dalam keadaan perut kosong, atau susu yang
dicampur madu. Secara ilmiah hal ini terbukti berkhasiat membantu
proses pembuangan racun dan lemak dari dalam tubuh. Di samping itu,
makanan ini juga membantu pembersihan organ hati. Mengonsumsi madu
setiap hari secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Seperti isi surat Al-Nahl di atas, Allah menganjurkan kita untuk
mencicipi madu dan mensyukuri manfaatnya. Selama ribuan tahun sebelum
munculnya agama Islam, madu telah dinikmati bangsa-bangsa dari berbagai
budaya karena khasiat obatnya, rasa manisnya, dan nilai gizinya. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecenderungan orang untuk
mengandalkan obat-obatan over-the-counter (OTC), atau yang mudah
didapat di apotek tanpa resep dokter, nilai istimewa yang terkandung
dalam obat-obat ramuan tradisional dan tumbuhan pun sirna. Amerika
Serikat menghabiskan dana hingga $36 miliar setahun untuk obat OTC hanya
demi mengobati luka ringan dan luka bakar — uang yang sebenarnya bisa
digunakan untuk hal lain jika kita lebih sering memanfaatkan madu di
rumah.
Menurut riwayat Abdullah ibn Masud, Nabi Muhammad SAW pernah
mengatakan, ‘Madu adalah obat untuk semua penyakit dan Quran adalah obat
bagi semua penyakit jiwa, maka dari itu aku menyarankan kedua
pengobatan tersebut kepada kalian, Quran dan madu.’ Mengingat adanya
obat mujarab nan manis yang ampuh lagi kaya khasiat ini, sayang rasanya
bila potensinya tidak dimanfaatkan secara maksimal di setiap rumah
tangga.
0 komentar:
Posting Komentar