METODE EKSPERIMEN



Banyak orang awam berpendapat bahwa penelitian dapat dikatakan bermutu jika dilaksanakan melalui eksperimen. Bermacam-macam pendekatan dalam penelitian dapat dikatakan bermutu asal dilaksanakan dengan benar, mengikuti prosedur yang ditentukan. Ciri-ciri kegiatan ilmiah adalah apabila kegiatan tersebut: (1) bertujuan, (2) sistematis, dan (3) dilaksanakan melalui prosedur yang sudah ditentukan, artinya benar secara formal dan material.  

True Experiment dan Quasi Experiment
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari "sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Secara umum di dalam pembicaraan penelitian dikenal adanya dua penelitian eksperimen yaitu: eksperimen betul (true experiment) dan eksperimen tidak betul-betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini dikenal sebagai "penelitian pura-pura" atau quasi experiment. Sebagai ciri-ciri untuk penelitian eksperimen yang dikatakan sebagai eksperimen betul adalah hal-hal yang disebutkan apabila persyaratan­-persyaratan seperti yang dikehendaki dapat terwujud.
Adapun persyaratan dikehendaki adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan untuk eksperimen "seyogianya disingkirkan", sehingga apabila perlakuan selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari adanya perlakuan.
2.      Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir eksperimen, hasil pada kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil akan merupakan efek dari pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen.
3.      Sebelum dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok diusahakan sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan.
4.      Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena ­Hawthorne effectl dan atau John Henry effect.
Catatan:
Hawthorne effect:
Adalah efek sampingan yang disebabkan karena anggota kelompok eksperimen mengetahui statusnya sehingga hasil akhir tidak semurni yang diharapkan.
John Henry effect:
Adalah efek sampingan yang disebabkan karena anggota kelompok pembanding menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan.

Secara singkat di dalam penelitian eksperimen peneliti mengupayakan  untuk mengontrol varians yaitu:
1.      Memaksimalkan varians yang berhubungan dengan hipotesis penelitian.
2.   Meminimalkan varians ekstra atau varians "variabel yang tidak diharapkan ­yang tidak menjadi titik perhatian dalam kegiatan eksperimen.
3.    Meminimal kesalahan-kesalahan: dalam memilih subjek, dalam melakukan eksperimen dan dalam pengukuran hasil.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut maka seyogianya
1.      Peneliti mengambil subjek penelitian secara random (dengan cara acak atau undian).
2.    Peneliti mengelompokkan subjek ke dalam kelompok pertama dan kedua secara random (acak, undian).
3.   Peneliti menentukan mana kelompok eksperimen dan mana kelompok pembanding juga secara random.

Jika peneliti tidak berhasil mengusahakan hal-hal yang dipersyaratkan seperti disebutkan maka penelitian eksperimennya tidak dapat dipandang sebagai eksperimen betul atau eksperimen murni. Jika tidak murni maka kegiatan yang dilakukan dinamakan penelitian pura-pura (quasi experiment).
Strategi dan langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan strategi dan langkah-langkah penelitian pada umumnya, yaitu:
1.      Calon peneliti mengadakan studi literatur untuk menemukan permasalahan.
2.      Mengadakan identifikasi dan merumuskan permasalahan.
3.      Merumuskan batasan istilah, pembatasan variabel, hipotesis, dan dukungan teori.
4.      Menyusun rencana eksperimen:
v  Mengidentifikasikan semua variabel non eksperimen yang sekiranya akan mengganggu hasil eksperimen dan menentukan bagaimana mengontrol variabel-variabel tersebut.
v  Memilih desain atau model eksperimen.
v  Memilih sampel yang representatif (merupakan wakil yang dapat dipercaya) dari subjek yang termasuk dalam populasi.
v  Menggolongkan wakil subjek ke dalam dua kelompok, disusul dengan penentuan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding.
v  Memilih atau menyusun instrumen yang tepat untuk mengukur hasil pemberian perlakuan.
v  Pembuat garis besar prosedur pengumpulan data dan melakukan uji coba instrumen dan eksperimen agar apabila sampai pada pelaksanaan, baik eksperimen maupun instrumen pengukur hasil sudah betul-betul sempurna.
v  Merumuskan hipotesis nol atau hipotesis statistik.
  1. Melaksanakan eksperimen.
  2. Memilih data sedemikian rupa sehingga yang terkumpul hanya data yang menggambarkan hasil murni dari kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding.
  3. Menggunakan teknik yang tepat untuk menguji signifikansi agar dapat diketahui secara cermat bagaimana hasil dari kegiatan eksperimen.
Penulis: Ties Sutisna
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Translate