Potret Bumi dan Bulan dari Saturnus dan Merkurius
NASA
menunjukkan potret-potret spektakuler Bumi dan bulan dari miliaran
kilometer jauhnya dalam gambar yang diambil pada Jumat (19 Juli) dan
dirilis pada 23 Juli oleh tim di balik wahana antariksa Cassini di
planet Saturnus dan satelit Messenger di planet Merkurius.
Dalam
foto-foto yang diambil dari planet Saturnus, Bumi tampak seperti setitik
cahaya di dekat cincin planet Saturnus, yang dijelajahi Cassini sejak
2004. Meskipun di dalam foto tidak tampak, lebih dari 20 ribu orang di
Bumi melambaikan tangan ke Saturnus saat foto diambil, karena NASA telah
mengumumkan rencana untuk melibatkan sebanyak mungkin penduduk Bumi
dalam potret tersebut.
Foto kosmik ini memanfaatkan gerhana
matahari total dari planet Saturnus, yang memungkinkan kamera sensitif
Cassini untuk memotret Bumi tanpa mengalami kerusakan saat menyorot
langsung ke arah matahari, yang tampak sangat dekat dengan planet kita
dari perspektif Saturnus. Foto tersebut menunjukkan Bumi dari jarak 898
juta mil (1,4 miliar kilometer).
“Kita tidak bisa melihat
benua-benua atau penduduk Bumi dalam potret ini, namun titik berwarna
biru muda ini merupakan ringkasan singkat siapa kita pada 19 Juli,” ujar
Linda Spilker, ilmuan proyek Cassini di Jet Propulsion Laboratory NASA,
Pasadena, California dalam sebuah pernyataan. “Potret Cassini
mengingatkan kita betapa mungilnya planet kita di jagad raya yang luas
ini, dan juga membuktikan kecerdasan warga planet mungil ini dalam
mengirim pesawat luar angkasa robotik ke tempat yang sangat jauh demi
mempelajari Saturnus dan memotret Bumi.”
Dalam potret Messenger,
Bumi dan bulan terlihat dengan jelas, meskipun keduanya hanya berupa
setitik cahaya. Foto ini diambil dari orbit Merkurius, 61 juta mil (98
juta kilometer) jauhnya.
“Dengan diambilnya foto-foto planet kita
dalam satu hari dari dua lokasi dalam tata surya kita dengan jarak yang
sangat jauh, kita jadi ingat betapa menakjubkannya pencapaian teknologi
yang diraih bangsa ini dalam eksplorasi luar angkasa,” ujar kepala
peneliti Messenger, Sean Solomon dari Lamont-Doherty Earth Observatory,
Columbia University di Palisades, New York dalam sebuah pernyataan. “Dan
karena Merkurius dan Saturnus merupakan hasil dari formasi dan evolusi
planet yang berbeda, kedua gambar ini juga menyoroti apa yang spesial
dari Bumi. Tidak ada tempat seperti planet tempat kita tinggal.”
Ini bukanlah potret-potret penting pertama dari planet kita yang diambil dari luar angkasa.
Pada
7 Desember 1972, kru misi Apollo 17 memotret foto utuh Bumi dari luar
angkasa saat para astronaut meneropong bulan. Foto, yang dikenal dengan
nama “The Blue Marble” (Marmer Biru), merupakan salah satu foto paling
terkenal yang pernah dipotret. “Pale Blue Dot”, yang dipotret oleh
wahana antariksa Voyager 1 milik NASA pada 1990 dari jarak 3,7 miliar
mil (6 miliar kilometer) dari Bumi, merupakan salah satu potret lainnya.
Selama
sembilan tahun di Saturnus, Cassini memotret Bumi beberapa kali. Namun,
kali ini merupakan kesempatan pertama penduduk Bumi diminta untuk
berpose sebelumnya, ujar para peneliti.
Ide ini diikuti oleh
banyak penduduk Bumi, antara lain Sir Richard Branson, miliarder
sekaligus pendiri perusahaan maskapai penerbangan luar angkasa Virgin
Galactic. “Hari ini kita akan bisa dipotret dari jarak miliaran
kilometer: Hari Ketika Bumi Tersenyum,” tulis Branson pada Jumat (19
Juli) di Twitter.
“Merupakan hal yang menggetarkan hati saat
orang-orang dari seluruh dunia berhenti sejenak dari rutinitas mereka
untuk pergi keluar dan merayakan pemberian salam antarplanet antara
robot dan sang pembuat yang diwakili oleh foto-foto ini,” ujar Carolyn
Porco, ketua tim pemotretan Cassini di Space Science Institute, Boulder,
Colorado dalam sebuah pernyataan. “Keseluruhan proyek ini menurut saya
menggarisbawahi “datangnya era” ketika kita menjadi penjelajah luar
angkasa.”
Misi Cassini diluncurkan pada 1997 dan wahana antariksa
tersebut tiba di planet bercincin, Saturnus pada Juli 2004. Cassini
diharapkan terus mempelajari Saturnus dan satelit-satelitnya hingga
2017, ketika wahana tersebut mengakhiri misinya dengan menubruk lapisan
atmosfer Saturnus.
Messenger diluncurkan pada Agustus 2004 dan pada 2011 menjadi wahana antariksa pertama yang mengelilingi Merkurius.
Oleh: Clara Moskowitz, SPACE.com
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar