Ketika Cinta Dirumuskan Secara Matematis

Ketika Cinta Dirumuskan Secara Matematis

Ada korelasi positif antara penampilan yang buruk dengan kemampuan untuk menerima


Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi 
 
Cinta adalah soal rasa. Bagi banyak orang, ketertarikan kepada lawan jenis sering tak bisa dilogika. Tapi baru-baru ini, Jordan Ellenberg, seorang ahli matematika dari Universitas Wisconsin-Madison, AS mencoba merumuskan berbagai masalah sehari-hari secara matematis,  termasuk kencan.
Dalam buku terbarunya, “How Not To Be Wrong – The Hidden Maths of Everyday Life Ellenberg  mengklaim ada korelasi positif antara penampilan yang buruk dengan kemampuan untuk menerima dalam sebuah kencan potensial. Sebaliknya penampilan yang baik memiliki korelasi negatif  dengan kemampuan menerima.

Dia menjelaskan rumusan itu sebagai berikut. Ketika seseorang memikirkan orang yang mungkin dipertimbangkan untuk diajak kencan. Kemudian dia bertanya pada diri sendiri mengapa orang itu berada dalam kelompok itu.
“Mungkin karena mereka tampan dan mungkin karena mereka menyenangkan. Di antara orang-orang yang tidak sangat tampan, alasan mereka masuk dalam pantauan radar mungkin karena mereka menyenangkan,” terangnya.
Ya mungkin terasa dipaksakan. Tetapi jika dipikir-pikir rumusan Ellenberg, yang belajar sendiri untuk membaca pada usia dua dengan menonton Sesame Street ini, ada benarnya juga. Sumber: suara.com
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Translate