Tim Prancis
Prancis ingin ulangi sukses Piala Dunia 1998
Timnas
Prancis adalah salah satu tim dari daratan Eropa yang tidak boleh
disepelekan dalam Piala Dunia 2014. Meski baru sekali mengangkat trofi
Piala Dunia FIFA, Tim Ayam Jantan bisa saja membuat kejutan.
Prancis bukan anak baru dalam ajang sepak bola terakbar sedunia itu.
Les Blues sudah mencicipi atmosfer Piala Dunia sejak kompetisi itu
pertama kali dihelat tahun 1930. Kala itu, Prancis merupakan satu dari
empat skuad benua biru yang turun ke Piala Dunia.
Terbilang rutin ikut Piala Dunia, prestasi Prancis memang tidak
terlalu menggembirakan. Penantian panjang Si Ayam Jantan baru terbayar
pada Piala Dunia 1998 saat Zinedine Zidane dan kolega jadi juara dunia
di kampung halaman. Selepas itu, Prancis hanya mampu finis di posisi
kedua, yakni di Piala Dunia Jerman 2006. Sisanya, Les Blues selalu
tumbang di fase grup.
Di Brasil nanti, Prancis akan ditangani oleh pelatih Didier Deschamp.
Mantan kapten yang membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 itu sudah
menyiapkan amunisi pemain terbaik. Prancis punya banyak pemain yang
merumput di liga-liga terbaik Eropa seperti Liga Premier Inggris, La
Liga Spanyol, dan Bundesliga.
Tim Ayam Jantan boleh berbangga punya sederet pemain yang sangat
menonjol. Nama-nama seperti Franck Ribery, Karim Benzema, Paul Pogba,
dan Olivier Giroud bisa menjadi ancaman bagi lawan, tinggal bagaimana
ramuan strategi Deschamp nanti.
Belum lagi jika Samir Nasri, gelandang serang yang merumput di
Manchester City juga dimasukkan Deschamp dalam skuadnya. Ketajaman Nasri
di lapangan memang tidak diragukan lagi. Namun, sejauh ini Nasri belum
ada di daftar Deschamp. Kabarnya, sikap Nasri di luar lapangan jadi
pertimbangan tersendiri bagi Deschamp untuk tidak memasukkannya.
Untuk barisan pertahanan, Ayam Jantan punya beberapa bek
multitalenta. Sebut saja Bacary Sagna dan pemain veteran Patrice Evra.
Selain piawai membentengi pertahanan, keduanya kerap berkontribusi pula
pada serangan lini depan.
Perjalanan Tim:
Perjalanan Prancis ke Brasil 2014 memang tidak terlalu mulus. Prancis
menapaki langkah dari babak kualifikasi bersama Spanyol, Finlandia, dan
Georgia di Grup I. Meski sukses melibas Finlandia 3-0 di partai
terakhir, Prancis harus puas jadi runner-up grup karena kemenangan
Spanyol atas Georgia.
Les Blues pun harus menempuh babak play-off untuk memperebutkan tiket
ke Brasil. Di play-off, Prancis menjalani laga hidup mati saat
menghadapi Ukraina. Kalah 2-0 pada laga tandang leg pertama, skuad
Deschamp harus menang saat menjamu Ukraina di kandang.
Tak disangka, Les Blues mampu membalikkan keadaan. Benzema dan
kawan-kawan sukses menaklukkan Ukraina 3-0 di Stade de France. Satu
tiket ke Brasil pun di tangan berkat kemenangan agregat 3-2.
Pemain Bintang:
Sulit rasanya membayangkan Les Blues tanpa Franck Ribery. Winger Prancis yang kini bermain di Bayern Muenchen itu adalah salah satu pemain terbaik di skuad Deschamp.
Energi, kontrol bola, dan ketepatan passing Ribery sudah tidak diragukan lagi bakal berkontribusi besar bagi tim. Sejak bergabung dengan Muenchen, Ribery dijuluki sebagai salah satu pemain Prancis terbaik pada generasinya. Bahkan, veteran bintang Prancis Zinedine Zidane menyebutnya “permata sepak bola Prancis”
Sulit rasanya membayangkan Les Blues tanpa Franck Ribery. Winger Prancis yang kini bermain di Bayern Muenchen itu adalah salah satu pemain terbaik di skuad Deschamp.
Energi, kontrol bola, dan ketepatan passing Ribery sudah tidak diragukan lagi bakal berkontribusi besar bagi tim. Sejak bergabung dengan Muenchen, Ribery dijuluki sebagai salah satu pemain Prancis terbaik pada generasinya. Bahkan, veteran bintang Prancis Zinedine Zidane menyebutnya “permata sepak bola Prancis”
Namun patut diakui, prestasi peraih tiga gelar pemain terbaik Prancis
itu pada musim ini tidak terlalu menonjol. Ribery hanya ikut 19 laga
klub lantaran beberapa kali dibekap cedera. Kendati demikian, 9 gol dan
12 assist yang ia buat pun layak diapresiasi.
Pengalaman di dua Piala Dunia sebelumnya, yakni pada 2006 dan 2010,
diharap mampu membuat mantan pemain Marseille itu berbicara banyak di
Brasil nanti.
Pelatih:
Seperti berulang kali disebutkan di atas, Prancis kini ditangani
Didier Deschamps. Pelatih berusia 45 tahun itu menerima tongkat estafet
kepemimpinan dari Laurent Blanc yang gagal membawa Prancis sukses di
Euro 2012.
Sejak ditukangi Deschamps, Tim Ayam Jantan kembali meraih kepercayaan
dari penggemar. Terlebih setelah Les Blues lolos ke putaran final
Brasil 2014 melalui babak play-off yang dramatis.
Melatih Prancis, Deschamps tidak datang dengan tangan kosong.
Pengalaman menangani tim-tim besar seperti Monaco, Juventus, dan
Marseille sudah ia kantongi.
Skuad Prancis :
Penjaga gawang : Mickael Landreau (Bastia), Hugo Lloris (Tottenham), Stephane Ruffier (Saint-Etienne)
Bek: Mathieu Debuchy (Newcastle United), Lucas Digne (Paris
Saint-Germain), Patrice Evra (Manchester United), Laurent Koscielny
(Arsenal), Eliaquim Mangala (Porto), Bacary Sagna (Arsenal), Mamadou
Sakho (Liverpool), Raphael Varane (Real Madrid)
Gelandang : Yohan Cabaye (Paris Saint-Germain), Clement Grenier
(Lyon), Blaise Matuidi (Paris Saint-Germain), Rio Mavuba (Lille), Paul
Pogba (Juventus), Moussa Sissoko (Newcastle United), Mathieu Valbuena
(Marseille)
Penyerang: Karim Benzema (Real Madrid), Olivier Giroud (Arsenal),
Antoine Griezmann (Real Sociedad), Loic Remy (Newcastle United), Franck
Ribery (Bayern Munich).
(suara.com)
0 komentar:
Posting Komentar