JAKARTA – Kesempatan belajar di Belanda selama 1 tahun melalui program MSc of Accounting di Tilburg University dengan didanai oleh StuNed Scholarship Programme sampai saat ini masih menjadi pengalaman pendidikan formal sangat berharga bagi Laily Prihatiningtyas (28). Kenapa dia tertarik memilih studi di Belanda?
Laily mengaku, sistem edukasi yang sangat baik dengan kurikulum,
tenaga pengajar dan pola ajar, serta lingkungan yang mendukung merupakan
sedikit di antara alasannya menikmati proses belajar di Belanda. Tingginya fokus yang diberikan pada riset juga menjadi salah satu poin plus utama studinya.
“Di sini mahasiswa dibiasakan berfikir secara kritis dan sistematik
serta mengemukakan gagasannya, baik secara lisan dan tertulis secara
konstruktif dengan dasar yang logis dan empiris,” kata Laily.
Direktur BUMN termuda di Indonesia
itu mengatakan, sistem pengajaran yang ia dapatkan juga membiasakan
mahasiswa untuk selalu berdiskusi dan mengemukakan pendapat secara
terbuka, kelas yang partisipatif, serta group assignment. Pengajar akan memberikan waktu-waktu khusus untuk mahasiswa melakukan konsultasi.
“Jangan tanya soal fasilitas. Buat saya yang sangat suka membaca,
perpustakaan yang disediakan kampus sangat luar biasa dengan akses ke
jurnal-jurnal kenamaan dan internet yang sangat cepat,” tutur Laily.
amun, lanjut Laily, hal lain lebih penting dari itu adalah pengalaman
yang ia dapatkan di luar kelas. Berada di lingkungan mahasiswa
internasional membuatnya belajar banyak budaya dan tata nilai
berbeda-beda.
“Selain meluaskan jejaring, hal ini membuat saya semakin menghargai
dan menerima perbedaan. Mengalami menjadi minoritas juga membuat saya
lebih bisa berempati dan walau kedengaran klise, jauh dari tanah air
benar benar membuat saya semakin mencintai Indonesia,” katanya.
Laily mengatakan, sebagaimana mahasiswa Indonesia lainnya, kesempatan
belajar di Belanda juga sesekali dia gunakan untuk menjelajahi Eropa
yang kaya dengan
wisata budaya dan peradabannya. Dari pengalamannya berwisata itu, Laily
menyadari, bahwa potensi pariwisata Indonesia sangat besar apabila
dikelola dengan benar. Posisinya sekarang sebagai Direktur Utama PT
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) membuka
kesempatan baginya untuk mengembangkan pariwisata Indonesia.
“Kita beruntung sebenar-benarnya telah menjadi warga Indonesia.
Berbagai pengalaman ini yang saya rasa kemudian mendukung pencapaian
saya dalam karir,” ujar Laily.
Sepulangnya ke Indonesia, tutur Laily, semua hal itu sangat
mendorongnya untuk aktif bergiat di gerakan-gerakan sosial di bidang
pendidikan. Dia mengakui, jika menoleh ke belakang, rasanya tidak ada
satu pun pengalaman yang saya sesali ketika saya berada di Belanda.
“Karena negeri kecil ini sudah mengajari saya begitu banyak hal hanya dalam waktu singkat,” ucapnya. (BERITAEDUKASI.com)
0 komentar:
Posting Komentar