Jahe Merah Mengusir Asma

Betapa tersiksanya Lia, demikian perempuan semampai ini
biasa dipanggil, setiap pukul 13.00-14.00 dan 21.00-22.00, asmanya
kambuh. “Rasanya seperti dicekik, huh… sakit sekali,” ujarnya
menggambarkan penderitaannya.
Hampir sepanjang hari ia hanya
bisa berdiam di atas pembaringan. Obat sudah tentu menjadi temannya
setiap sesak napas datang. Ceritanya menjadi lain setelah ia minum
seduhan ekstrak jahe merah, gangguan di pernapasannya itu tak lagi
mengganggu.
Lebih Pedas Ramuan antiasma itu ia
peroleh dari tetangganya yang memiliki keluhan sama. Setiap hari Lia
minum 2 gelas besar seduhan jahe merah pada pagi dan malam. Caranya
membuatnya pun sederhana. Rimpang jahe seukuran ibu jari tangan
dimemarkan lalu direbus dengan 1,5 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu diminum sekaligus. Syukurlah, hingga kini Lia tak lagi mengalami gangguan sesak napas.
Jahe merah memang banyak diresepkan para herbalis sebagai salah satu
obat asma. Menurut DR Suwijiyo Pramono, Dosen Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta,
kemungkinan efek antihistamin pada jahe merahlah yang meredakan asma.
Jahe merah adalah tumbuhan terna berbatang semu tegak dan tidak
bercabang.
Batang tanaman berfamili zingiberaceae ini, berbentuk
bulat kecil berwarna hijau dan agak keras. Daunnya tersusun
berselang-selang teratur.
Tinggi tanaman ini tak lebih dari 60
cm. Ukuran jahe merah lebih kecil daripada jahe jenis lainnya. Sesuai
namanya, jahe ini berwarna merah hingga jingga muda. Tanaman ini
berserat kasar. Tekstur batang kasar berbentuk bulat kecil dan berwarna
hijau kemerahan.
Tanaman bernama Latin Zingiber officinale ini, kata Bambang Sudewo, herbalis dari PJ Sekar Kedhaton, Yogyakarta, memang kaya
manfaat. Sebagai bahan baku obat tradisional, jelas Dewo, begitu ia
disapa, jahe merah banyak dipilih. Hal ini lantaran kandungan minyak atsiri, zat gingeral, serta oleoresin atau zat yang memberi rasa pahit dan pedas lebih tinggi ketimbang jahe gajah dan jahe emprit.
Menurut Dewo, jahe merah berkhasiat sebagai pencahar, antelmintik,
antirematik, dan peluruh masuk angin. Juga berkhasiat untuk
menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta
mencegah dan mengobati masuk angin. Selain itu, juga berkhasiat
mengatasi radang tenggorok (bronkitis), rematik, sakit pinggang, , nyeri
lambung, meningkatkan stamina, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, pelancar ASI, dan meredakan asma.
Mbah Sarpinyem, penjaja jamu di Klithikan Pakuncen, Yogyakarta, juga
memberikan racikan jahe merah kepada pembeli yang mengalami sesak napas
karena asma.
Minuman Penghuni Surga Nama genus
zingiber yang berarti tanduk diberikan untuknya, lantaran rimpangnya
mirip cula yang tumbuh di kepala badak. Zingiber diadopsi dari bahasa
Arab, zanjabil. Alquran pada surat Al Insaan: 17, menyebut-nyebut jahe.
Dinyatakan bahwa di dalam surga mereka diberi segelas minuman yang
campurannya jahe.
Jahe merah, tambah Dewo, rimpangnya boleh
kecil, tetapi soal rasa jahe ini paling pedas. Itu karena kandungan
minyak atsirinya paling tinggi, yakni 3,90 persen. Jahe gajah hanya
mengandung 1,6 persen minyak atsiri, sedang jahe emprit 1,5-3,5 persen.
Kandungan kimianya berbeda pula. Itu sebabnya, memanfaatkannya juga
tidak sama. Semisal, jahe gajah, banyak digunakan sebagai bahan masakan,
minuman, dan kembang gula.
Aroma jahe merah sangat tajam.
Kelebihan inilah yang menjadikan tanaman bernama lain jahe sunti ini
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Kata Dewo, minyak atsiri jahe
merah adalah zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, sineol, singeberol,
linalool, geraniol, kavikol, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan
shogool. Tanaman ini juga mengandung minyak damar, pati asam organik,
asam malat, asam aksolat, dan gingerin. Literatur lain menyebutkan
tanaman ini juga mengandung flavonoid dan polifenol.
Selain untuk
mengatasi asma, Mbah Sarpiyem memanfaatkan jahe merah sebagai pelega
perut. Di rumah, ia meracik 15 gram rimpang segar, dengan membakarnya
selama 15-20 menit. Selanjutnya dimemarkan dan diseduh dalam segelas
air, lalu dicampur dengan sesendok makan madu, barulah diminum.
Anda penderita batuk kering, tambah Mbah Sarpiyem maupun Dewo, bisa juga
minum perasan rimpang tanaman ini. Produk jahe merah telah dijual di
pasaran berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe,
sirop jahe, dan kembang gula jahe. Mau coba? (KOMPAS.com)
0 komentar:
Posting Komentar